Rayu Investasi G7, Jokowi Akui Pembangunan Indonesia Belum Merata

Jokowi ajak PGII G7 investasi untuk infrastruktur IKN

Jakarta, IDN Times - Presiden RI Joko "Jokowi" Widodo mengajak Kemitraan untuk Infrastruktur dan Investasi Global (PGII) Kelompok 7 (G7), untuk bekerja sama dan mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia. Jokowi meminta kemitraan inisiatif kolaborasi negara-negara G7 tersebut mendukung Indonesia melalui investasi.

"Dukungan PGII bagi pembangunan infrastruktur di Indonesia sangat penting lewat investasi yang konkret dan pembiayaan inovatif lainnya. Mari berkolaborasi demi pemerataan dan kesejahteraan rakyat," kata Jokowi dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut saat memberikan pernyataan dalam side event forum PGII G7 bersama negara-negara mitra di Hotel Grand Prince, Hiroshima, Jepang, Sabtu, di sela-sela rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7.

Baca Juga: Bertemu PM Kanada, Jokowi Bahas soal ASEAN dan Investasi IKN

1. Jokowi sebut pemerintah gaspol pembangunan di luar Pulau Jawa

Rayu Investasi G7, Jokowi Akui Pembangunan Indonesia Belum MerataPotret Pembangunan Infrastruktur. (IDN Times/Sunariyah)

Presiden menjelaskan bahwa sebelumnya pembangunan infrastruktur di Indonesia begitu terpusat di Pulau Jawa. Hal itu praktis mengakibatkan sebaran jumlah penduduk maupun kegiatan perekonomian di Indonesia tidak merata.

"56 persen penduduk terkonsentrasi di Pulau Jawa dan 58 persen aktivitas ekonomi juga terpusat di Pulau Jawa," kata Jokowi.

Oleh karena itu, Jokowi menekankan pemerintah Indonesia sedang tengah menggencarkan upaya pembangunan infrastruktur di luar Jawa untuk menekan ketimpangan yang terjadi. Pembangunan infrastruktur itu baik berupa pelabuhan maupun jalan tol.

Baca Juga: IKN Terima 200 Minat Investasi, Ini Proyek yang Diincar 

2. Pembangunan IKN Nusantara bagian dari agenda pemerataan

Rayu Investasi G7, Jokowi Akui Pembangunan Indonesia Belum MerataSejumlah bahan kontruksi berada di lokasi segmen tiga di kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Minggu (6/2/2022). (ANTARA FOTO/Bayu Pratama S)

Masih dalam upaya pemerataan, Jokowi kemudian menyebut rencana pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Dia mengatakan ibu kota baru yang terletak di Pulau Kalimantan itu berada cukup di tengah-tengah Indonesia.

"Termasuk di dalamnya adalah pembangunan Ibu Kota baru Nusantara, kota berbasis hutan dan alam yang 70 persen adalah area hijau dan 80 persen sumber energinya berasal dari renewable energy," ujar Jokowi.

Dia menegaskan IKN bisa menjadi wujud transformasi Indonesia yang sangat terbuka untuk investasi dan kerja sama dalam berbagai bidang.

"Ini adalah showcase transformasi Indonesia yang sangat terbuka untuk investasi dan kerja sama, baik sektor transportasi, kesehatan, teknologi, pendidikan, (maupun) pariwisata," ujarnya.

Baca Juga: Indonesia Cari Investor buat Garap Energi Hijau di IKN

3. Jokowi paparkan pendanaan IKN bisa dari investor

Rayu Investasi G7, Jokowi Akui Pembangunan Indonesia Belum MerataPresiden Jokowi saat meninjau lokasi IKN di PPU untuk pertama kalinya sejak penentuan IKN baru (IDN Times/Yuda Almerio)

Kepala Negara menyatakan pembangunan infrastruktur dasar di IKN Nusantara didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Kendati demikian, Presiden menekankan akan membuka peluang pendanaan dari pihak swasta apabila indikator efisiensi investasi atau internal rate of return (IRR) dari pembangunan tersebut dinilai baik.

"Pendanaannya untuk infrastruktur kami lakukan dari APBN, kemudian juga oleh BUMN, dan apabila IRR-nya baik akan kita berikan kepada swasta atau investor," kata Jokowi.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya