Rekomendasi Saham Pekan Ini, Hanya 3 Hari Perdagangan!

Cek sentimen pasar yang mempengaruhi IHSG

Jakarta, IDN Times - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 1,6 persen dalam perdagangan bursa dalam sepekan lalu. IHSG ditutup di level 7.134 pada Jumat (3/5/2024). Equity Analyst Indo Premier Sekuritas (IPOT) Dimas Krisna Ramadhani menilai saat ini IHSG sedang menguji support MA200 daily yang berada di level 7.050.

"Apabila tidak mampu bertahan maka IHSG berpotensi untuk terus turun ke 6.800 - 6.900. Level 7.030 menjadi support yang sudah diuji berkali-kali, ketika IHSG mengalami koreksi, sedangkan resistance berada di level 7.250, sehingga area tersebut menjadi support dan IHSG dalam jangka pendek," ujarnya dalam siaran pers yang diterima IDN Times, Minggu (5/5/2024).

Penguatan IHSG pada pekan lalu ditopang oleh dua top gainers IDX Healthcare dan IDX Energy. IDX Healthcare naik 7 persen dalam seminggu terakhir yang disebabkan kenaikan saham MIKA yang naik sebesar 5  persen dalam seminggu setelah melaporkan capaian kinerja kuartal I yang berhasil mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 25 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Sementara itu, IDX Energy dalam sepekan terakhir naik sebesar 2,5 persen yang disebabkan kenaikan saham PGAS sebesar 17 persen dalam seminggu terakhir pascalaporan kinerjanya untuk kuartal I-2024 yang membukukan kenaikan laba sebesar 40 persen year on year (yoy).

Sementara itu dua top losers yang memberatkan market pada pekan lalu yakni IDX Transport dan IDX Consumer Cyclical. IDX Transport melemah -1,06% selama seminggu terakhir.

"Jika kita lihat teknikal pada sektor ini, saat ini IDX Transport sedang mengalami downtrend kuat dalam jangka pendek dan berpotensi untuk terus melanjutkan penurunan hingga area support di level 1200. Pada pekan lalu, IDX Transport ditutup di level 1.298," tuturnya.

Sementara itu IDX Consumer Cyclical menurun sebesar -0,4% dalam sepekan terakhir. Jika dilihat dari teknikalnya, jelas Dimas, sektor ini juga sedang mengalami downtrend kuat dalam jangka pendek. Ini pun berpotensi untuk terus melanjutkan penurunan hingga level 720, apabila tidak mampu bertahan di level saat ini di 750.

"Apabila kita lihat candle weekly sector ini, peluang penguatan sementara dapat terjadi hingga level 780 - 800," tambahnya.

1. Tiga sentiman pekan lalu

Rekomendasi Saham Pekan Ini, Hanya 3 Hari Perdagangan!Ilustrasi Saham. (IDN Times/Aditya Pratama)

Dimas berpendapat ada tiga sentimen yang membuat market menguat pada pekan lalu yakni keputusan suku bunga The Fed, laporan kinerja Q1 2024 emiten di IHSG, dan non-farm payroll AS pada April.

Pada 2 Mei lalu Bank Sentral AS (The Fed) memutuskan untuk menahan suku bunga acuan dan memprediksi bahwa tidak akan ada kenaikan suku bunga lagi yang terjadi di sisa tahun ini. Namun, Jerome Powell juga menyampaikan kemungkinan penurunan suku bunga tahun ini hanya akan terjadi 1 kali dari yang sebelumnya diprediksi akan ada penurunan suku bunga sebanyak 3 kali sesuai yang disampaikan pada FOMC Desember lalu.

Terkait sentimen laporan kinerja Q1 2024 emiten di IHSG, pada pekan lalu beberapa emiten telah menyampaikan laporan kinerjanya untuk kuartal I, di antaranya adalah emiten big banks BMRI dan BBNI yang masing-masing mencatatkan kenaikan laba sebesar 1,1  persen dan 2 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu.

"Dari keempat bank besar yakni BBCA, BBRI, BMRI, BBNI, hanya BBCA dan BBNI yang berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih secara kuartalan, sedangkan BMRI dan BBRI mengalami penurunan laba bersih jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya."

Dimas menambahkan setelah BMRI menyampaikan laporan kinerja untuk Q1, saham emiten ini turun lebih dari 10 persen dalam sehari pada 2 Mei lalu dan merupakan penurunan lebih dari 10 persen dalam 1 hari pertama dalam 12 tahun terakhir.

Terakhir terkait sentimen non-farm payroll AS April, pada Jumat lalu, telah rilis data ketenagakerjaan yang menggambarkan kondisi ekonomi di AS dan tingkat inflasi di sana. NFP April mencatatkan tambahan tenaga kerja sebesar 175 ribu jauh di bawah pencapaian bulan sebelumnya yang sebesar 303 ribu dan juga konsensus yang sebesar 243 ribu.

Setelah data ini rilis, ketiga indeks utama bursa Wall Street ditutup menguat signifikan karena pasar merespons data ini dengan positif. Pasar berharap capaian data ketenagakerjaan yang jauh di bawah ekspektasi tersebut dapat berimbas positif terhadap tingkat inflasi di sana, sehingga harapan The Fed untuk menurunkan suku bunga dapat tercapai pada 2024 ini.

2. Tiga sentimen minggu ini

Rekomendasi Saham Pekan Ini, Hanya 3 Hari Perdagangan!ilustrasi investor (IDN Times/Aditya Pratama)

Berbicara tentang prospek market pada minggu ini yang hanya akan berlangsung selama 3 hari perdagangan yakni 6-8 Mei 2024 karena ada libur Hari Kenaikan Yesus Kristus dan cuti bersama pada 9-10 Mei 2024, Dimas mengimbau para trader memerhatikan tiga sentimen ini yang diprediksi bakal memengaruhi pergerakan sejumlah saham.

Pertama, sentimen PDB Indonesia Kuartal 1 2024. Data pertumbuhan PDB Indonesia untuk kuartal 1 diprediksi akan bertumbuh sebesar 5 persen secara tahunan. Angka ini berada di bawah catatan kuartal sebelumnya (Q4 2023) yang berada di level 5,04 persen secara tahunan.

"Berdasarkan data BPS, pada tahun 2024 PDB Indonesia diperkirakan akan mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,3 persen didukung oleh belanja terkait pemilu di bulan Februari lalu," jelasnya.

Kedua, sentimen agenda penting emiten. Pada Minggu ini terdapat beberapa agenda penting dari beberapa emiten yang pergerakannya berpengaruh terhadap IHSG. Salah satunya UNTR yang pada hari ini merupakan ex-date dividen. UNTR sepakat untuk membagikan dividen untuk tahun buku 2023 sebesar Rp1.569 per lembar saham atau setara 6,5 persen dari harga saat ini.

"Selain dividen, di minggu ini TPIA juga akan mengadakan RUPS pada 8 Mei mendatang. TPIA mengalami kenaikan harga sebesar 33,6 persen dalam sebulan terakhir yang bisa menjadi antisipasi adanya berita baik pada RUPS mendatang."

Ia menambahkan pada kesempatan yang sama juga akan ada emiten yang listing (IPO) di minggu ini yaitu, SOLA yang harapannya dapat menambah turnover transaksi harian di tengah berkurangnya efektif hari bursa seiring dengan libur dan cuti bersama pada tanggal 9-10 Mei ini.

Ketiga, sentimen pandangan oleh beberapa pejabat The Fed. Seperti yang selama ini terjadi bahwa pandangan kondisi ekonomi yang disampaikan oleh beberapa pejabat Bank Sentral sangat berpengaruh terhadap pergerakan indeks saham.

"Pada minggu ini beberapa pejabat The Fed, seperti Neel Kashkari selaku Presiden The Fed Minneapolis dan John Williams selaku Presiden The Fed New York akan menyampaikan pandangannya terhadap kondisi perekonomian dan arah kebijakan The Fed di sisa tahun ini, setelah keputusan penahanan suku bunga dan data NFP yang rilis di minggu sebelumnya.

"Seringnya pandangan mereka menjadi katalis bagi market dan menentukan arah pergerakan market selanjutnya," tambah Dimas.

Baca Juga: IHSG Sepekan: BBRI-GOTO Paling Diincar Investor

3. Rekomendasi saham pekan ini

Rekomendasi Saham Pekan Ini, Hanya 3 Hari Perdagangan!IPOT meluncurkan fitur baru bernama IPOT Chat (dok. IPOT)

Berkaca pada data-data ekonomi dan sentimen di atas, PT Indo Premier Sekuritas merekomendasikan tiga saham untuk 3 hari perdagangan hingga Rabu, 8 Mei 2024.

Berikut rekomendasi saham tersebut:

  1. Buy on Breakout ESSA (Support: 770, Resistance: 900)
  2. Buy PGAS (Support: 1.450, Resistance: 1.650)
  3. Buy on Pullback GOTO (Support: 61, Resistance: 72)

PT Indo Premier Sekuritas berkomitmen mengedukasi masyarakat untuk mulai belajar investasi tanpa registrasi dengan #PakeAjaDulu IPOT dan terus mengupdate rumor seputar saham-saham berpotensi di IPOT Buzz.

Baca Juga: 5 Tips Penting Investasi Saham untuk Para Pemula, Seperti Apa?

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya