Sri Mulyani: Indonesia Siap Pimpin G20 Dorong Upaya Pemulihan Global
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyampaikan Indonesia sebagai Presidensi G20 berikutnya, siap memfasilitasi upaya global untuk pulih bersama dan lebih kuat. Hal itu disampaikan Sri Mulyani dalam pertemuan bersama masa Presidensi G20 di Italia, Jumat (29/10/2021).
"Indonesia siap untuk melanjutkan upaya ini. Pekerjaan dalam mendorong pemulihan tidak akan berhenti dalam Presidensi G20 saat ini," kata Sri Mulyani dalam keterangan resminya di Jakarta, Sabtu.
Dia menilai diperlukan berbagai upaya untuk lebih mengembangkan modalitas selama beberapa bulan mendatang. Hal ini penting agar Indonesia dalam kepemimpinan G20 selanjutnya akan membuat komitmen yang tegas untuk bertindak.
Baca Juga: Fakta-Fakta KTT G20, Lahir karena Krisis Keuangan Global
1. Tantangan besar pemulihan ekonomi global: perbedaan kapasitas negara dalam penanganan
Para Menteri Keuangan dan Menteri Kesehatan G20 menegaskan kembali komitmen untuk mengendalikan pandemi di dunia sesegera mungkin. Namun perbedaan kapasitas antarnegara dalam penanganan ancaman kesehatan merupakan tantangan besar dalam upaya pemulihan ekonomi global.
Untuk itu, menurut Sri Mulyani, kepemimpinan G20 menjadi bagian penting dalam mempromosikan aksi global yang terkoordinasi dengan baik, terutama untuk mendeteksi dan mengatasi ancaman kesehatan di masa depan.
“COVID-19 telah membawa dampak yang tidak pandang bulu dan tanpa batas. Penyebaran varian Delta yang cepat dan ancaman varian baru telah meningkatkan ketidakpastian kapan pandemi akan berakhir. Pemulihan ekonomi dunia tergantung pada seberapa cepat kita dapat menahan pandemi,” ucap Sri Mulyani.
Editor’s picks
Baca Juga: Jokowi Jadi Pembicara soal UMKM dan Bisnis Perempuan di KTT G20
2. Peran kepemimpinan G20 sangat krusial untuk mendorong ketersediaan vaksin
Sri Mulyani menuturkan peran kepemimpinan G20 sangat krusial dalam meningkatkan kerja sama global untuk mendorong ketersediaan vaksin dan produk kesehatan esensial.
"Input untuk mengurangi kendala, memperkuat ketahanan rantai pasok, menambah distribusi vaksin, serta meningkatkan administrasi dan kapasitas industri lokal seperti transfer pengetahuan dalam penggunaan teknologi dan produksi vaksin bersama," ujarnya.
Baca Juga: Jadi Ketua G20, Indonesia Janji Bawa Kepentingan Negara Berkembang
3. Target vaksinasi global 40 persen akhir tahun ini, 70 persen pertengahan 2022
G20 berkomitmen mengontrol pandemi dengan target vaksinasi 40 persen dari total populasi global di akhir 2021 dan 70 persen di pertengahan 2022. Untuk itu, para menteri keuangan dan menteri kesehatan G20 juga juga menyatakan akan meningkatkan kesiapsiagaan dan untuk penguatan kapasitas sistem kesehatan.
"Memastikan akses yang tepat waktu, adil, aman, dan terjangkau terhadap vaksin, terapetik, diagnostik, dan peralatan kesehatan, sebagai barang publik global (global public goods)," ujarnya.