Lewat Hilirisasi, Gen Z Bisa Raup Cuan Ratusan Juta per Bulan 

Hilirisasi bisa dimulai dari batok kelapa, gak harus nikel

Jakarta, IDN Times - CEO Bisa Ekspor, Julio Ekspor, mengatakan generasi muda tidak sepatutnya alergi dengan hilirisasi. Menurutnya, hilirisasi bahkan bisa menjadi peluang bagi anak-anak muda untuk meraup cuan hingga ratusan juta per bulan, jika mereka benar-benar serius menggelutinya. 

Sebagai informasi, hilirisasi adalah proses atau strategi untuk meningkatkan nilai tambah dari komoditas yang dimiliki. Istilah ini dinilai pemerintah sebagai cara paling ampuh mewujudkan Indonesia maju, karena menghindari kegiatan ekspor barang mentah (raw material) yang dianggap kurang memberikan keuntungan.

“Sayangnya, banyak anak muda yang berpikir hilirisasi sebatas proyek pemerintah, atau hanya bisa dilakukan oleh elite, nilainya juga harus triliunan. Padahal, hilirisasi konsepnya sangat sederhana dan bagian dari keseharian yang kita hadapi,” kata Julio dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Senin (11/12/2023).

1. Hilirisasi bisa dimulai dari hal sederhana

Lewat Hilirisasi, Gen Z Bisa Raup Cuan Ratusan Juta per Bulan Ilustrasi Kelapa (IDN Times/Sunariyah)

Pemuda 28 tahun itu kemudian bercerita pengalamannya melakukan hilirisasi dari batok kelapa, yang tidak banyak dimanfaatkan oleh masyarakat.

Julio memulai aktivitas bisnisnya dari menawarkan arang yang dibuat sendiri dari batok kelapa kepada tukang sate. Lambat laun, dia menyadari bahwa menjual arang ternyata tidak memberi keuntungan besar.

Setelah berselancar di internet untuk mencari nilai tambah dari batok kelapa, Julio memberanikan diri untuk membuat briket. Dia pun memanfaatkan platform media sosial, seperti Facebook hingga LinkedIn, untuk memasarkan produk buatannya ke perusahaan asing.

“Dari sana aku berkembang sampai punya pabrik. Lalu aku punya pemikiran kalau ini (hilirisasi) gak boleh diadopsi aku sendiri. Akhirnya aku melakukan edukasi di masyarakat, terus mendirikan komunitas Bisa Ekspor,” ujar Julio, yang sudah menekuni dunia ekspor sejak usia 18 tahun.

Baca Juga: Bahlil Sebut Ada yang Goreng Isu Hilirisasi Nikel di Tahun Politik

2. Nilai ekonomis dan sosial dari hilirisasi

Lewat Hilirisasi, Gen Z Bisa Raup Cuan Ratusan Juta per Bulan Groundbreaking Proyek Hilirisasi Batu Bara Menjadi Dimetil Eter, Kab. Muara Enim pada Senin (24/1/2022). (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Komunitas Bisa Ekspor, yang kini beranggotakan 1,3 juta orang dari Generasi Z, menjadi platform bagi Julio untuk mendekatkan anak muda dengan hilirasasi. Kini, Bisa Ekspor setiap bulannya mampu mengekspor 2 ribu kontainer dengan nilai mencapai Rp400 miliar per bulan.

“Sudah ada 4 ribu orang yang melakukan ekspor dari keseluruhan anggota. Success rate-nya 0,3 persen memang masih kecil, karena masih ada 99,7 persen anggota yang belum ekspor. Tapi, dari 1 orang yang melakukan ekspor, minimal dia bisa dapat Rp200 juta per bulan,” beber Julio.

Selain memberikan nilai tambah secara ekonomis, hilirisasi juga bisa memperkuat daya tahan sosial masyarakat. Oleh sebab itu, Julio mendorong pemerintah untuk meramu kebijakan hilirasasi yang ramah bagi masyarakat, khususnya untuk pelaku UMKM.

“Paradigma terjajah itu masih melekat di daerah dan anak muda, sehingga mereka hanya kepikiran untuk tanam dan jual, karena memang menjual barang mentah lebih mudah daripada barang jadi. Dengan hilirisasi, misal ada orang asing masuk, mereka bisa menolak (mengekspor barang mentah), mereka bisa lebih resisten,” tutur Julio.

3. Pemerintah terus sempurnakan kebijakan hilirisasi

Lewat Hilirisasi, Gen Z Bisa Raup Cuan Ratusan Juta per Bulan Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengunjungi Kawasan Industri Brebes, areal perkebunan PT Perkebunan Nusantara IX Batang, serta Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang. (Dok. BKPM)

Ihwal kebijakan, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyadari masih ada beberapa hal yang perlu dibenahi dari peraturan hilirisasi. Kendati begitu, dia menegaskan bahwa hilirisasi tidak boleh dihentikan.

“Masih ada kekurangan dalam hilirisasi, setuju. Ini baru berapa tahun kok kita bangun, baru 4-5 tahun dalam rangka mewujudkan undang-undang. Yang namanya kita kayak bayi baru 5 tahun, jatuh bangun itu biasa lah," kata Bahlil, saat berbicara di Media Center Indonesia Maju.

Baca Juga: Bahlil Ragu Investasi Tercapai jika Presiden Baru Tolak Hilirisasi

Andi IR Photo Verified Writer Andi IR

Belajar menulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya