Anggaran Subsidi Bus Damri Gratis ke Kertajati Masih Tahap Pembahasan

Jakarta, IDN Times - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus berupaya meningkatkan aksesibilitas menuju Bandara International Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Jawa Barat. Pasalnya, bandara tersebut tak diminati masyarakat lantaran sulitnya akses dan lokasi yang jauh.
Salah satu upaya yang dilakukan Kemenhub saat ini adalah dengan menyiapkan subsidi untuk penggunaan bus Damri secara gratis di Bandara Kertajati. Langkah ini dilakukan sembari menunggu selesainya pembangunan Tol Cisamdawu (Cileunyi - Sumedang - Dawuan) yang ditargetkan selesai tahun ini.
1. Anggaran masih dibahas

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Budi Setyadi mengatakan pemberian subsidi bus Damri gratis saat ini sedang memasuki tahap pembahasan anggaran.
Pihaknya bersama pemerintah daerah masih berkoordinasi untuk membahas skema anggaran seperti apa untuk merealisasikan wacana tersebut. "Masih pembahasan skema anggaran," kata dia kepada IDN Times, Selasa (9/7).
Selanjutnya, pihaknya bakal membahas rute-rute mana saja yang akan menikmati subsidi bus Damri gratis.
2. Tingkatkan pertumbuhan penumpang di Bandara Kertajati

Selain itu, pemberian subsidi bus Damri gratis diharapkan dapat meningkatkan jumlah penumpang di salah satu bandara terbesar Indonesia tersebut. Selama ini, pembangunan bandara tersebut kerap dicibir lantaran pembangunannya tidak memberi manfaat yang signfikan.
"Kalau pak menteri (Budi Karya) ingin ada pertumbuhan dulu disana," tuturnya.
3. Wilayah yang berpotensi menikmati subsidi bus Damri gratis

Pemberian subsidi bus Damri gratis tidak diberlakukan di semua wilayah. Kemenhub hanya akan memberikan insentif itu ke wilayah yang memiliki penumpang banyak seperti Bandung, Cirebon, Karawang dan Tegal. "Ke sananya mungkin akan ada potensi bertambah," terangnya.
4. Bus Damri gratis sebagai kompensasi pemerintah untuk masyarakat

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan kebijakan pemberian subsidi bus Damri gratis dilakukan sebagai bentuk kompensasi waktu dan biaya yang dihabiskan penumpang.
"Ini merupakan komitmen kami untuk memberikan kompensasi kepada masyarakat yang harus menghabiskan waktu yang lebih banyak jika mendarat di Kertajati dibandingkan dengan di Bandung. Ini juga akan mengurangi cost yang mereka keluarkan,” ujarnya.