Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Capres Nomor Urut 1 Anies Baswedan mengaku siap untuk menghadapi debat Pilpres 2024 putaran ketiga malam ini di Istora, Senayan, Jakarta. (IDN Times/Amir Faisol)

Jakarta, IDN Times - Calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan menilai jalur kereta api (KA) memegang peranan penting untuk menurunkan biaya logistik di Indonesia yang saat ini masih mahal.

Anies pun berjanji membangun jalur KA baru dan menghidupkan kembali jalur KA yang sudah mati untuk bisa menurunkan biaya logistik jika nanti menjadi presiden.

"Pembangunan jaringan kereta api yang secara serius harus dimulai di Indonesia karena dalam jangka panjang mobilitas logistik menggunakan kereta api salah satu paling efisien, tapi kita belum secara serius membangun rute-rute kereta api baru pascakolonialisme bahkan kami berencana menghidupkan kembali jalur-jalur kereta api di Sumatra Barat yang sudah mati itu," tutur Anies dalam dialog dengan Kadin di Jakarta Theater, Kamis (11/1/2024) malam.

1. Pembangunan jalur KA murah

Ilustrasi Modal. (IDN Times/Aditya Pratama)

Anies menilai hal itu tidak sulit dilakukan sebab biayanya cenderung murah baik untuk pembangunan jalur baru maupun revitalisasi jalur yang sudah mati.

Anies membandingkan biaya pembangunan jalur KA tersebut dengan pembangunan jalan tol yang begitu masif dalam beberapa tahun terakhir.

"Revitalisasi jalur kereta api di Sumatra Barat itu harganya Rp16 miliar per kilometer, tidak mahal dan kalau membangun jalur kereta api baru biayanya Rp60 miliar per kilometer. Bandingkan kalau kita harus membangun jalan tol, pembebasan lahannya bisa 80 meter lebarnya. Kemudian membangun tol konstruksinya harus onsite, tapi kalau kereta berbeda sekali semuanya bisa precast dan bisa dikerjakan dengan pembebasan lahan sangat kecil," beber Anies.

2. Pembangunan jalur KA di Kalimantan cuma telan Rp22 triliun

Editorial Team

Tonton lebih seru di