Jakarta, IDN Times - Industri pariwisata Thailand mengalami penurunan tajam sepanjang 2025, berdampak besar pada kinerja saham Airports of Thailand Pcl (AOT), operator utama bandara nasional. Lesunya kunjungan wisatawan, khususnya dari China, menyebabkan nilai pasar AOT tergerus lebih dari 460,7 miliar baht (Rp230,9 triliun), menjadikannya saham dengan performa terburuk di Indeks MSCI Asia Pacific.
Situasi diperburuk oleh turunnya penjualan bebas bea serta ketidakpastian kepemimpinan, karena AOT belum memiliki CEO tetap. Pada Senin (16/6/2025), saham AOT kembali melemah setelah muncul kabar bahwa King Power Duty Free (KPD) berencana membatalkan kontrak konsesi di sejumlah bandara utama, memperburuk sentimen pasar.