Potret PLTA Jatigede. (Dok. PLN).
Berikut jenis-jenis energi terbarukan:
1. Energi surya (matahari): Energi surya memanfaatkan sinar matahari melalui panel surya atau sel fotovoltaik untuk menghasilkan listrik. Teknologi tersebut semakin populer karena potensinya yang besar, terutama di negara-negara tropis seperti Indonesia.
2. Energi angin: Energi angin menggunakan turbin angin untuk mengkonversi kekuatan angin menjadi listrik. Pembangkit listrik tenaga angin biasanya ditempatkan di daerah dengan kecepatan angin yang konsisten.
3. Energi air (hidro): Energi hidro memanfaatkan aliran air untuk menggerakkan turbin dan menghasilkan listrik. Contohnya adalah pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang memanfaatkan aliran sungai atau bendungan.
4. Energi panas bumi (geotermal): Energi panas bumi berasal dari panas yang tersimpan di dalam lapisan bumi. Panas tersebut dapat digunakan untuk menghasilkan uap yang menggerakkan turbin listrik.
4. Energi biomassa: Biomassa adalah bahan organik yang berasal dari tanaman dan hewan. Energi biomassa dihasilkan melalui pembakaran langsung atau konversi bahan organik menjadi bahan bakar bio.
5. Energi laut (gelombang dan pasang surut): Energi laut memanfaatkan gerakan gelombang dan pasang surut untuk menghasilkan listrik. Teknologi tersebut masih dalam tahap pengembangan tetapi memiliki potensi besar.