Kecurangan: Pengertian, Jenis, Faktor, dan Cara Mencegahnya

Secara umum, kecurangan adalah tindakan penipuan dan pelanggaran hukum terhadap kepercayaan yang sudah diberikan seseorang kepada orang yang melakukan kecurangan. 

Dalam dunia akuntansi, kecurangan adalah tindakan penipuan dengan tujuan mendapat manfaat atau keuntungan yang berbentuk uang. Biasanya hal ini akan menyangkut pengelolaan keuangan perusahaan.

Tindakan kecurangan biasanya terjadi pada manajemen perusahaan yang dilakukan secara langsung oleh orang-orang di dalamnya maupun menggunakan pihak lain di luar manajemen.

Biasanya pelaku berbohong tentang suatu hal, seperti laporan keuangan, sehingga ia mendapat keuntungan uang dari sana. Tindakan ini tentu saja termasuk sebagai bentuk melanggar hukum dan bisa dijerat pasal pidana.

Jangan salah, ada lebih dari satu jenis kecurangan yang biasanya dilakukan oleh oknum tertentu di dalam perusahaan. Berikut ini penjelasannya.

1. Kecurangan atas pernyataan palsu

Tindakan kecurangan jenis ini biasanya dilakukan oleh orang di dalam perusahaan yang langsung berhubungan dengan keuangan perusahaan. Sebab tindakannya adalah merekayasa laporan keuangan untuk mendapat keuntungan pribadi.

2. Kecurangan atas tindakan korupsi

Sesuai namanya, jenis kecurangan ini adalah tindakan penyalahgunaan wewenang, penyuapan, hingga pemerasan ekonomi. Namun, kecurangan tindakan korupsi dalam perusahaan ini seringkali masih sulit dideteksi karena berhubungan dengan kerja sama antara perusahaan dan pihak lain.

3. Kecurangan atas aset perusahaan

Kecurangan ini biasanya berbentuk pencurian atau penyalahgunaan aset perusahaan untuk keuntungan pribadi. Berbeda dengan tindak korupsi, kecurangan atas aset perusahaan lebih mudah dideteksi karena bisa langsung terlihat.

Biasanya pelaku tidak melakukan tindakan kecurangan tanpa sebab yang jelas. Pasti ada faktor tertentu yang melatarbelakangi tindakannya. Berikut ini adalah beberapa faktor yang biasanya menyebabkan seseorang melakukan kecurangan dalam laporan keuangan perusahaan.

1. Ada kesempatan

Faktor yang paling umum adalah adanya kesempatan. Seseorang bisa semakin tergoda untuk melakukan kecurangan saat kesempatan terbuka lebar. Oleh sebab itu, tidak heran jika kecurangan biasanya dilakukan oleh orang yang memiliki jabatan tinggi di dalam perusahaan.

2. Tindakan hukum lemah

Tindakan hukum yang lemah bisa menyebabkan seseorang tidak peduli dengan sanksi yang akan didapat jika ia melakukan kecurangan. Makanya banyak orang yang menyalahgunakan posisinya untuk berbuat curang.

3. Sifat pekerja yang buruk

Sifat pelaku yang buruk, seperti serakah dan tidak merasa puas adalah faktor berikutnya. Bahkan dalam kesempatan yang sempit, seseorang bisa tetap berusaha mencari peluang untuk berbuat kecurangan.

4. Situasi terpaksa

Faktor yang terakhir adalah saat seseorang dihadapkan dengan situasi terpaksa. Misalnya ketika ekonomi keluarga yang memburuk, sehingga terpaksa melakukan tindakan kecurangan.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya kecurangan dalam laporan keuangan perusahaan. Beberapa di antaranya adalah:

1. Memberi sosialisasi kebijakan anti kecurangan, misalnya dengan pelatihan, evaluasi dan lainnya.
2. Melakukan analisis apa saja jenis kecurangan yang mungkin terjadi di perusahaan tersebut.
3. Melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap program anti kecurangan secara berkala dan berupaya melakukan perbaikan
4. Memberikan sanksi serius dan tegas kepada pelaku, misalnya tidak naik jabatan, pengurangan kompensasi, hingga pemecatan dan proses hukum

Demikianlah pembahasan tentang pengertian kecurangan, jenis, faktor, dan cara mencegah kecurangan dalam perusahaan. Dengan begini, kamu bisa lebih berhati-hati dan memahami tentang tindakan kecurangan yang mungkin terjadi di perusahaan kamu.