Pendapatan: Pengertian, Jenis, Karakteristik dan Konsep

Dalam KBBI, pendapatan berarti hasil kerja (usaha dan sebagainya), pencarian. Pendapatan merupakan sebuah hasil dari aktivitas penjualan produk atau jasa di sebuah perusahaan atau organisasi dalam periode tertentu.

Tidak hanya berasal dari hasil penjualan saja, pendapatan juga berasal dari bunga (aktiva) perusahaan yang digunakan oleh pihak lain, yakni royalty dan dividen. Seluruhnya akan dijumlahkan dan dicatat dalam pembukuan perusahaan.

Selain itu, pendapatan juga dapat diartikan sebagai biaya yang dibebankan kepada para pelanggan atau konsumen atas harga suatu barang atau jasa. Dengan kata lain, pendapatan adalah faktor penting dalam sebuah perusahaan karena menjadi tolok ukur maju atau tidaknya sebuah perusahaan.

Jika pendapatan semakin besar, maka perusahaan tersebut tentu akan dinilai semakin maju. Begitupun sebaliknya.

Dalam perbankan, pendapatan dibagi menjadi dua jenis yakni pendapatan operasional dan pendapatan non operasional. Adapun perbedaan di antara keduanya sebagai berikut:

1. Pendapatan operasional

Pendapatan operasional adalah sebuah hasil yang diperoleh langsung dari kegiatan operasional di suatu perusahaan. Pendapatan operasional ini dibagi lagi menjadi dua klasifikasi antara lain:

• Pendapatan kotor, yakni pendapatan yang berasal dari nilai asli dan faktor penjualan sebelum dikurangi dengan faktor return barang (pengembalian barang) dan potongan penjualan.
• Pendapatan bersih, yakni pendapatan yang berasal dari hasil penjualan suatu barang atau jasa setelah dikurangi oleh faktor return dan potongan penjualan.

2. Pendapatan non operasional

Pendapatan non operasional merupakan pendapatan yang secara otomatis diterima tanpa adanya kegiatan penjualan. Pendapatan non operasional ini dibagi lagi menjadi dua klasifikasi antara lain:

• Hasil sewa, yakni pendapatan dari hasil di mana diperoleh setelah menyewakan suatu objek. Misal, menyewakan rumah (kontrakan) atau mobil.
• Bunga, yakni pendapatan dari hasil yang diperoleh setelah meminjamkan uang kepada pihak lain. misal, peminjaman 10 juta terdapat bunga 10%.

Suparmoko dalam Artaman (2015) telah menyebutkan bahwa ada tiga jenis sumber pendapatan perusahaan, sebagai berikut:

• Berasal dari gaji atau upah, yakni pendapatan yang diperoleh setelah bekerja dalam jangka waktu tertentu biasanya selama satu bulan. Namun ada juga gaji yang dibayarkan dalam waktu per hari dan per minggu.
• Berasal dari usaha sendiri, yakni pendapatan dari hasil total penjualan suatu barang atau jasa setelah dikurangi total biaya produksi. Misalnya, pendapatan yang berasal dari hasil jualan toko kelontong.
• Berasal dari pendapatan lain, yakni pendapatan di luar gaji dan usaha sendiri. misal, pendapatan diperoleh tanpa adanya kegiatan usaha seperti hasil menyewakan rumah, mobil, aset berharga atau investasi.

Terdapat dua jenis konsep pendapatan dalam sebuah perusahaan antara lain:

1. Inflow of net asset

Konsep ini berfokus kepada inflow yakni arus masuk kas perusahaan. Konsep ini tentu akan berpengaruh terhadap penambahan aset (aktiva tetap) dan berkurangnya hutan perusahaan. 

2. Outflow of Good Service

Konsep pendapatan ini berfokus pada arus kas keluar perusahaan di mana dengan terjualnya barang atau jasa sehingga bisa memenuhi kebutuhan pelanggan. Konsep ini juga dapat bermanfaat untuk meningkatkan loyalitas konsumen terhadap perusahaan.

Berikut beberapa karakteristik yang penting dari sebuah pendapatan dalam perusahaan antara lain:

• Aliran masuk atau kenaikan aset.
• Kegiatan yang menggambarkan operasi utama yang terus menerus.
• Terdapat pelunasan, penurunan dan/atau pengurangan kewajiban.
• Produk perusahaan.
• Pertukaran produk.
• Mengakibatkan kenaikan ekuitas.
• Menyandang beberapa nama atau mengambil beberapa bentuk.

Terdapat empat kriteria pengakuan pendapatan yang perlu diketahui sebagai berikut:

• Pengakuan ketika penjualan yakni pendapatan yang diakui dalam keadaan langsung yang terjadi proses penerimaan pendapatan dan penerimaan suatu barang atau jasa kepada pelanggan/konsumen.
• Pengakuan sebelum penyerahan yakni saat pengakuan pendapatan yang berlangsung selama kegiatan produksi berjalan atau setelah selesai produksi. Misal, sistem purchase order dan purchase requisition di bidang manufaktur dan retail.
• Pengakuan setelah penyerahan yakni ketika pendapatan ini baru diakui setelah didapat uang pembayaran sebagai hasil dari transaksi yang terjadi.
• Pengakuan atas suatu transaksi khusus yakni pengakuan ini bisa dicontohkan seperti penjualan waralaba dan barang konsinyasi.

Adapun realisasi dari pendapatan perusahaan sebagai berikut:

• Terdapat kepastian perubahan produk menjadi suatu bentuk aset lainnya melalui aktivitas penjualan yang sah.
• Didapatnya aset lain yang digunakan sebagai pengesahan terhadap transaksi penjualan tersebut.