Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa Itu Rekening Dormant? Ini Penyebab dan Cara Mengaktifkannya

ilustrasi mengambil uang (pexels.com/RDNE Stock project)

Rekening bank idealnya digunakan oleh nasabah untuk melakukan berbagai transaksi, baik transaksi masuk maupun keluar. Namun, bagaimana jika suatu rekening tidak pernah dipakai oleh pemiliknya untuk bertransaksi dalam jangka waktu yang lama? Apakah uang di dalamnya masih ada, habis karena biaya admin, atau sudah diambil seluruhnya oleh nasabah?

Kondisi seperti itu merujuk pada istilah rekening dormant, yaitu rekening bank yang sudah tidak aktif. Jika kamu belum pernah mendengar istilah ini sebelumnya, rekening dormant biasanya disebabkan oleh beberapa hal dan masih bisa digunakan jika nasabah mengaktifkannya kembali.

Berikut penjelasan apa itu rekening dormant selengkapnya, mulai dari pengertian, penyebab, dampak, cara mencegah, dan cara mengaktifkan rekeningnya kembali.

1. Apa itu rekening dormant?

ilustrasi buku tabungan (vecteezy.com/herquris)

Rekening dormant adalah rekening bank yang tidak memiliki transaksi apa pun, baik transaksi masuk maupun keluar dalam jangka waktu tertentu seperti 6–12 bulan tergantung kebijakan masing-masing bank. Transaksi yang dimaksud, termasuk setoran, penarikan, dan transfer bank.

Akibatnya, rekening tersebut dianggap sebagai rekening pasif atau tidak aktif. Rekening bank yang menjadi dormant otomatis tidak bisa digunakan untuk transaksi seperti ATM, mobile banking, dan internet banking.

Rekening dormant bisa saja masih memiliki saldo di dalamnya, tetapi tidak bisa diakses atau digunakan untuk apa pun. Biasanya akan muncul notifikasi yang menginformasikan bahwa rekening tersebut tidak aktif jika nasabah ingin mencoba untuk melakukan transaksi.

Jika nasabah menggunakan mobile banking, cara mengetahui rekening dormant adalah dengan melihat statusnya di aplikasi. Jika tertulis "Rekening Pasif" atau "Rekening Tidak Aktif", maka rekening tersebut sudah berstatus dormant.

2. Penyebab rekening menjadi dormant

ilustrasi pembayaran (pexels.com/Marcial Comeron)

Penyebab utama rekening bank berubah menjadi rekening dormant adalah karena tidak terdapat aktivitas transaksi selama kurun waktu tertentu (6–12 bulan). Selain itu, ada beberapa penyebab rekening menjadi dormant, antara lain:

  • Memiliki saldo yang jumlahnya selalu tetap dan tidak digunakan sama sekali
  • Saldo rekening kosong karena tidak pernah dipakai transaksi atau saldo rekening yang habis terpotong karena biaya admin setiap bulan
  • Nasabah sengaja membiarkan rekening menjadi tidak aktif karena alasan tertentu, misalnya sebagai rekening cadangan.

3. Dampak rekening dormant

ilustrasi buku rekening (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Lantas, apa dampak rekening dormant kepada nasabah pemilik rekening tersebut? Beberapa bank memiliki kebijakan masing-masing kepada nasabah yang memiliki rekening dormant.

Berikut beberapa dampak rekening dormant yang penting diketahui:

  • Biaya admin tambahan: Beberapa bank mungkin membebankan biaya tambahan untuk rekening dormant. Contohnya, Maybank menetapkan biaya rekening dormant untuk salah satu jenis rekeningnya sebesar Rp50 ribu per bulan yang akan didebet otomatis dari sisa saldo rekening tersebut.
  • Tidak bisa digunakan: Rekening dormant otomatis tidak bisa digunakan untuk transaksi apa pun seperti transfer, pembayaran, tarik tunai, atau transaksi lainnya. Akibatnya, nasabah juga akan sulit untuk mengakses uang di dalamnya jika masih ada.
  • Berpotensi ditutup oleh bank: Beberapa bank mungkin memiliki kebijakan untuk menutup rekening-rekening dormant secara otomatis.
  • Bisa terima uang, tapi tetap tidak aktif: Beberapa bank memungkinkan rekening dormant tetap bisa menerima uang masuk dari rekening lain, tapi statusnya tetap pasif dan tidak menjadikannya aktif sebelum diaktifkan kembali oleh pemiliknya.

4. Cara mencegah rekening menjadi dormant

ilustrasi sedang menarik uang di ATM (Pexels.com/Ono Kosuki)

Cara mencegah rekening menjadi dormant cukup mudah. Nasabah cukup melakukan aktivitas transaksi seperti setor, tarik tunai, transfer, atau melakukan pembayaran minimal satu kali dalam enam bulan.

Jika rekening bank tersebut menjadi rekening cadangan, coba untuk mengaktifkan fitur autodebet untuk melakukan pembayaran tertentu seperti biaya listrik, air, internet, atau iuran BPJS. Lalu, coba untuk rutin mengisi saldo agar rekening dianggap oleh bank sebagai rekening aktif.

5. Cara mengaktifkan kembali rekening dormant

ilustrasi nasabah prioritas bank (pexels.com/Kindel)

Jika rekening sudah telanjur menjadi dormant, tidak perlu khawatir karena nasabah tetap bisa mengaktifkannya kembali agar bisa dipakai untuk bertransaksi. Namun, setiap bank memiliki kebijakannya masing-masing terkait pengaktifkan kembali rekening pasif atau tidak aktif.

Berikut cara mengaktifkan kembali rekening dormant:

  1. Kunjungi kantor cabang terdekat dari bank tersebut dengan membawa identitas diri seperti KTP dan buku tabungan jika ada. Beberapa bank juga memungkinkan nasabah melakukan pengaktifkan kembali rekening dormant secara online melalui layanan customer service
  2. Sampaikan kepada petugas bahwa ingin mengaktifkan kembali rekening dormant. Ikuti arahan petugas, misalnya mengambil nomor antrean atau melakukan verifikasi identitas
  3. Setelah sampai di bagian customer service, sampaikan kembali maksud kedatanganmu. CS bank akan memverifikasi data diri, biasanya proses ini akan lebih ketat dari biasanya
  4. Siapkan uang sebagai setoran agar rekening dormant menjadi aktif kembali, khususnya bagi rekening yang saldonya sudah nol atau minus
  5. Tunggu petugas memprosesnya hingga selesai.

Demikianlah penjelasan apa itu rekening dormant serta ciri-ciri, penyebab, dampak, cara mencegah, dan cara mengaktifkannya kembali. Semoga bermanfaat!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yogama WO
Yunisda DS
Yogama WO
EditorYogama WO
Follow Us