Aplikasi Laris Manis saat Pandemik, Millennial Pengunduh Terbanyak

02 Okt 2020, 15:07 WIB

Ilustrasi media sosial (/IDN Times/Sukma Shakti)

Jakarta, IDN Times - Sebanyak 55 persen konsumen di Asia-Pasifik mengunduh setidaknya satu aplikasi belanja baik ritel, makanan, maupun toko bahan makanan atau alkohol selama puncak wabah COVID-19. Hal itu diungkap oleh Criteo, perusahaan teknologi global yang memberdayakan para pemasar dunia.

Tren serupa juga terjadi di Indonesia, dengan 49 persen konsumen Indonesia melakukan hal yang sama. Selain itu, hampir 3 dari 10 responden mengatakan mereka telah mengunduh aplikasi belanja ritel baru dalam beberapa minggu terakhir.

“Survei kami menunjukkan sekarang pengguna aplikasi di Indonesia lebih bergantung pada aplikasi dibandingkan dengan sebelumnya. Selama beberapa bulan terakhir, pengguna aplikasi di Indonesia tidak hanya menghabiskan waktu lebih banyak di aplikasi favorit mereka, tetapi mereka juga menemukan aplikasi baru,” kata Pauline Lemaire, Direktur Komersial untuk Konsumen Skala Besar, Asia Tenggara.

1. Aplikasi jejaring sosial paling banyak diunduh selama pandemik

Hasil studi mengenai dampak COVID-19 pada jumlah pengunduhan dan penggunaan aplikasi di Indonesia. (Dok. Criteo)

Dengan adanya imbauan untuk tetap di rumah dan banyaknya bisnis yang belum beroprasi secara normal, studi Criteo melihat pengguna aplikasi Indonesia menghabiskan lebih banyak waktu pada aplikasi favorit mereka, sembari menemukan aplikasi favorit baru. Sekitar 56 persen konsumen mengunduh aplikasi jejaring sosial selama periode pemutus penyebaran COVID-19 di Indonesia

Aplikasi jejaring sosial adalah aplikasi yang paling banyak diunduh sebelum COVID-19, diikuti oleh Podcast, musik dan audio, dan game. Selama COVID-19, penggunaan aplikasi untuk jejaring sosial (70 persen), podcast, musik dan audio (51 persen) dan game (41 persen) mengalami peningkatan tertinggi.

"Pengguna aplikasi Indonesia menyukai aplikasi hiburan. Hampir 1 dari 2 telah mengunduh aplikasi game pada kuartal terakhir," katanya.

2. 7 dari 10 pengunduh di Indonesia mengunduh aplikasi setelah melihat iklan

Hasil studi mengenai dampak COVID-19 pada jumlah pengunduhan dan penggunaan aplikasi di Indonesia. (Dok. Criteo)

Pendorong pengunduhan aplikasi Iklan di jejaring sosial dikutip sebagai alasan utama pengguna mengunduh aplikasi selama periode pemutus penyebaran COVID-19 di Indonesia. Sebanyak 55 persen konsumen di Indonesia mengatakan mereka mengunduh aplikasi setelah melihat iklan di jejaring sosial. Penelitian Criteo juga menemukan iklan adalah cara yang sangat penting untuk mempromosikan aplikasi di Indonesia.

Secara spesifik, 7 dari 10 pengunduh di Indonesia mengatakan mereka mengunduh aplikasi setelah melihat iklan di jejaring sosial, TV, atau aplikasi lain. Informasi dari mulut ke mulut juga berpengaruh penting dalam mendorong terjadinya pengunduhan. Sebanyak 44 responden menggunakan aplikasi berdasarkan rekomendasi dari teman, keluarga, atau rekan kerja. Ini serupa dengan rata-rata Asia Pasifik sebesar 45 persen.

3. Sebanyak 70 persen konsumen menghabiskan waktu di aplikasi jejaring sosial

Hasil studi mengenai dampak COVID-19 pada jumlah pengunduhan dan penggunaan aplikasi di Indonesia. (Dok. Criteo)

Selain itu, sepertiga pembeli di Indonesia meningkatkan penggunaan aplikasi selama pandemik. Sebanyak 70 persen konsumen meningkatkan waktu mereka di aplikasi jejaring sosial, diikuti oleh podcast, musik dan audio sebesar 51 persen dan bermain game di 41 persen.

Sebanyak 44 persen menggunakan aplikasi pengiriman makanan beberapa kali seminggu, 35 persen untuk pengiriman bahan makanan/alkohol, dan 34 persen untuk belanja ritel. Kemudian, 20 persen menggunakan aplikasi pendidikan untuk orang dewasa beberapa kali seminggu.

Saat bekerja dari rumah, sepertiga pembeli di Indonesia menggunakan aplikasi konferensi video beberapa kali seminggu, 32 persen menggunakan aplikasi keuangan, 31 persen aplikasi produktivitas, dan 28 persen aplikasi pereda stres.

4. Gen Z dan Millennial lebih banyak membeli aplikasi dibanding generasi sebelumnya

Hasil studi mengenai dampak COVID-19 pada jumlah pengunduhan dan penggunaan aplikasi di Indonesia. (Dok. Criteo)

Berdasarkan demografi, survei Criteo menunjukkan Generasi Z dan Millennial sedikit lebih mungkin untuk melakukan pembelian dalam aplikasi dibandingkan dengan generasi terdahulu, terutama untuk aplikasi hiburan (43 persen) dan aplikasi belanja (36 persen). Mereka memiliki preferensi yang lebih tinggi untuk penggunaan aplikasi seperti yang diamati di sebagian besar kategori produk bahkan sebelum COVID-19 melanda.

Gen Z dan millennial juga lebih cenderung melakukan pembelian dalam aplikasi terlepas dari adanya COVID-19 dibandingkan dengan Gen X, Boomers & Silent. 72 persen Gen X, Boomers & Silent mengunduh aplikasi belanja dan utilitas karena gratis. Sementara, 72 persen Gen Z & Millennials mengunduh aplikasi belanja gratis dan 36 persen melakukan pembelian dalam aplikasi di aplikasi belanja. Sebanyak 15 persen dari mereka juga mengunduh aplikasi belanja berbayar. Selain itu, 74 persen Gen Z & millennial mengunduh aplikasi utilitas gratis dan 30 persen di antaranya melakukan pembelian dalam aplikasi dan 17 persen dari mereka mengunduh aplikasi utilitas berbayar.

Criteo dan vendor menyurvei lebih dari 18.113 responden anonim di 18 negara antara 3 April dan 29 Juni, mewakili populasi negara masing-masing menurut usia dan jenis kelamin. Di Indonesia, survei dilakukan pada 25-29 Juni dengan 1.026 responden. Semua tanggapan survei kemudian dikumpulkan untuk analisis umum di seluruh kategori demografis yang luas.