Alasan Erick Thohir Bakal Gabungkan PTPN, Bulog dan RNI 

Bakal tergabung dalam klaster pangan

Jakarta, IDN Times - Saat ini Kementerian BUMN sedang menyiapkan roadmap untuk membentuk klaster industri pangan di perusahaan pelat merah. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menyebutkan bakal ada 3 perusahaan yang akan tergabung dalam klaster tersebut.

"Dengan penggabungan PTPN, Bulog dan RNI dalam klaster pangan akan mendorong terbentuknya rantai industri pangan yang terkonsolidasi di BUMN," katanya melalui keterangan yang dikutip, Jumat (22/5).

1. Erick menilai impor menjadi masalah di bidang pangan

Alasan Erick Thohir Bakal Gabungkan PTPN, Bulog dan RNI IDN Times/Auriga Agustina

Baca Juga: Bulog Jamin Stok Gula Cukup Hingga Lebaran

Salah satu alasan Erick ingin membentuk klaster pangan karena impor dinilainya masih menjadi suatu masalah di bidang pangan.

"Sama seperti industri kesehatan, impor juga menjadi masalah krusial di industri pangan, dimana kita masih bergantung pada asing, hal ini perlu direformasi untuk memastikan ketahanan pangan di Indonesia," ucapnya.

2. Erick yakin dengan dibentuk klaster pangan, BUMN bisa mengurangi impor

Alasan Erick Thohir Bakal Gabungkan PTPN, Bulog dan RNI IDN Times / Auriga Agustina

Erick mengatakan, saat ini BUMN memiliki 130.000 HA tanah dibawah PTPN dan 140.000 lahan yang dimiliki oleh rakyat dikelola BUMN.

Hal itu seharusnya dapat untuk menyeimbangkan kebutuhan 3.5 juta ton gula di Indonesia, yang mana 36 persen diantaranya dipenuhi oleh swasta dan 800.000-900.000 ton dari impor.

“Dengan penggabungan klaster pangan ini, kami yakin BUMN dapat mengurangi impor dan kedepannya bisa mewujudkan ketahanan pangan menuju Indonesia Emas tahun 2045”, ucapnya.

3. Bulog klaim mahalnya harga gula di pasar karena keterlambatan impor yang datang

Alasan Erick Thohir Bakal Gabungkan PTPN, Bulog dan RNI (ANTARA FOTO/Septianda Perdana)

Perlu diketahui hal tersebut dikatakan Erick pada Kamis (21/5 lalu) saat dia melakukan sidak ke Kompleks Pergudangan Bulog di Gedebage, Bandung, Jawa Barat.

Dalam kunjungannya, Erick Thohir memeriksa ketersediaan gula dan beras di Jawa Barat khususnya untuk mengantisipasi jelang perayaan Idul Fitri.

Direktur Operasional Bulog, Tri Wahyudi Saleh menyampaikan bahwa stok gula dan beras di Jawa Barat dalam kondisi aman.

"Stok beras dan gula di Kantor Wilayah Jawa Barat dapat dipastikan aman dapat memenuhi kebutuhan. Untuk stock gula di Jawa Barat adalah 1.853 ton, sedangkan beras 227.997 ton," kata Tri Wahyudi.

Pada kesempatan yang sama, Tri Wahyudi mengklarifikasi mengenai penyebab tingginya harga gula di pasar.

“Kami memastikan bahwa tingginya harga gula di pasar bukan disebabkan tidak lancarnya distribusi, namun hal ini disebabkan karena telatnya kedatangan impor gula," jelasnya.

Baca Juga: Disentil Kemendag, PTPN Janji Jual Gula Sesuai Harga Eceran

Topik:

  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya