ASABRI Minta Bantuan Polisi Tagih Utang Benny Tjokrosaputro dan Heru

Total utang Benny dan Heru Rp11,4 triliun

Jakarta, IDN Times - PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ASABRI) tak main-main untuk menagih utang Heru Hidayat dan Benny Tjokrosaputro, meski keduanya sudah menandatangani perjanjian pengembalian utang investasi.

Direktur Utama PT ASABRI Sonny Widjaja menuturkan, pihaknya akan meminta bantuan polisi untuk menagih tanggung jawab Heru dan Benny, lantaran pihaknya tak punya kewenangan untuk menyita aset kedua orang itu.

"Kami juga memberdayakan kepolisian untuk bisa menagih, karena kami tidak punya kewenangan untuk menarik atau menyita asetnya," kata Sonny di Gedung DPR, Rabu (19/2).

Baca Juga: Dirut Asabri: Bentjok dan Heru Sanggup Kembalikan Uang Asabri Rp10,9 T

1. Rincian total utang Benny Tjokrosaputro dan Heru Hidayat

ASABRI Minta Bantuan Polisi Tagih Utang Benny Tjokrosaputro dan HeruBenny Tjokro

Sonny mengungkapkan, Benny Tjokrosaputro dan Heru Hidayat memiliki total utang sebesar Rp11,4 triliun.

Rinciannya Rp6,8 triliun utang Benny, sementara Rp5,6 triliun utang Heru. Utang investasi tersebut mengalami peningkatan, dari yang pernah disebutkan sebesar Rp10,9 triliun.

2. ASABRI juga minta bantuan Kementerian Pertahanan

ASABRI Minta Bantuan Polisi Tagih Utang Benny Tjokrosaputro dan HeruDirut PT Asabri, Sonny Widjaja (kiri) bersama Direktur SDM dan Umum Herman Hidayat. (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Tidak hanya minta bantuan polisi, pihak ASABRI juga meminta bantuan lembaga kementerian dalam hal ini Kementerian Pertahanan untuk menagih utang dua orang itu.

"Kami juga sudah lapor ke Kementerian Pertahanan dan Polri. Saya kira beliau- beliau berkenan untuk membantu terhadap dua orang ini," ujar Sonny.

3. ASABRI mengakui menempatkan banyak dana pada saham milik Benny dan Heru Hidayat

ASABRI Minta Bantuan Polisi Tagih Utang Benny Tjokrosaputro dan HeruPT Asabri (Persero) (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Sonny juga menyebutkan, PT ASABRI menempatkan banyak dana pada saham-saham milik perusahaan Heru Hidayat dan Benny Tjokrosaputro.

"Paling besar punya HH sama BT. Underwriting saham negatif itu sejak 2010," ujarnya.

Terlepas dari itu, saat ini risk base capital (RBC) ASABRI masih negatif. Pada 2019, RBC ASABRI tercatat minus 571 persen dan sampai 2020 masih negatif, dengan kondisi liabilitas yang sama dan nilai aset yang menurun drastis.

Baca Juga: Bareskrim Bentuk Tim Khusus Usut Dugaan Korupsi Asabri

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya