Bocoran dari Menkominfo: Ada Satu Unicorn Lagi Akhir Tahun Ini
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyebut-nyebut soal kemungkinan adanya satu unicorn dalam negeri yang baru sebelum akhir tahun ini.
"Target kita 5 (unicorn) alhamdulilah sudah tercapai. Saya berharap sebelum akhir tahun ada satu lagi yang jadi unicorn," katanya di Kantor Bukalapak, Selasa (8/10).
1. Menkominfo belum mau ungkap calon unicorn berasal dari sektor apa
Kendati begitu, ia belum mau menyebutkan usaha di sektor apa yang akan menjadi unicorn tersebut. "Sektornya nanti kita tunggu saja," ucapnya.
Sebelumnya, OVO menjadi unicorn dengan valuasi sebesar U$2,9 miliar atau sekitar Rp40,6 triliun.
Baca Juga: Benarkah Startup dan Unicorn Membuat Uang Mengalir ke Luar Negeri?
2. Bukan diukur dari teknologi yang ditawarkan
Editor’s picks
Pada kesempatan tersebut, Co-Founder dan President Bukalapak Fajrin Rasyid menuturkan lahirnya unicorn bukanlah melulu soal seperti apa teknologi yang ditawarkan. Kandidat unicorn baru harus berhasil dan menjawab permasalahan ekonomi yang kini tengah terjadi di tengah masyarakat.
"Bukan tentang teknologi yang paling canggih, bukan berdasarkan teknologinya. Tetapi siapa yang bisa memecahkan masalah yang ada," katanya.
3. Menjadi unicorn tidak mudah
Sebelum OVO menjadi unicorn, Indonesia memiliki 4 perusahaan unicorn, yakni Tokopedia, Traveloka, Gojek dan Bukalapak. Berdasarkan riset dari Digital Economy Compass 2019 disebutkan, dari 15 unicorn teratas yang ada di dunia, satu di antaranya milik Indonesia.
"Menjadi unicorn tidak mudah karena memerlukan model bisnis pembunuh dan beberapa putaran pendanaan yang berhasil. Pada akhirnya, hanya sekitar 1 persen dari perusahaan yang memperoleh pendanaan awal untuk dapat mencapai status itu," tulis riset tersebut.
Dalam riset yang dirilis oleh Friedrich Schwandt itu, perusahaan rintisan Indonesia Tokopedia mendapatkan suntikan dana besar dari Softbank, Alibaba Group, Sequola Capital India dengan total US$1,1 miliar.
Baca Juga: Tom Lembong Minta Maaf Blunder Soal 4 Unicorn, Ini Fakta Sebenarnya