Bos IDN Media, Kisahkan Lika-Liku Perjalanan Bisnisnya 

Jangan takut untuk gagal, tapi takutlah kalau tidak mencoba

Jakarta, IDN Times - Siapa sangka, perjalanan IDN Media ternyata diawali dengan rentetan kegagalan. Saat ini, IDN Media menjadi salah satu media yang cukup dikenal di Tanah Air.

Winston Utomo, Founder dan Chief Executive Officer (CEO) mengaku, kali pertama IDN Media berdiri, ia seringkali mengalami penolakan saat mengajukan proposal kepada investor.

"Pertama kali kita mulai IDN 2014, biasa lah saya funding-funding, selama dua hari saya ketemu 17 Investor, semuanya tidak menerima proposal kami," ujar Winston saat menjadi pembicara dalam Kuliah Perdana Senat Terbuka Universitas Multimedia Nusantara (UMN), di Kampus UMN, Jumat (9/8).

Lalu, apa hikmah yang bisa dipetik dari jatuh bangun CEO millennial itu membangun usahanya?

1. Pernah diragukan

Bos IDN Media, Kisahkan Lika-Liku Perjalanan Bisnisnya IDN Times / Auriga Agustina

Masih segar dalam ingatan Winston, beberapa kali investor meragukan bisnis yang akan ia mulai. Bayangkan saja, sudah banyak media besar di Indonesia yang telah berdiri selama bertahun-tahun. Tentu itu menjadi tantangan tersendiri untuk IDN Media lima tahun lalu. 

"Dianggap kami tidak akan berhasil lah, mereka juga bilang bisnis model kami kurang bagus," tuturnya.

Baca Juga: Winston Utomo di IMS 2019: Media Salah Satu Penentu Kekuatan Negara

2. Lapang dada menerima kritik dan selalu memperbaiki kesalahan

Bos IDN Media, Kisahkan Lika-Liku Perjalanan Bisnisnya IDN Times / Auriga Agustina

Di forum tersebut, ia pun membocorkan rahasianya tak lelah membangun usahanya itu dari nol. Ia mengaku menerima dengan lapang dada setiap kritik yang datang. Dari kritik itu, Winston kemudian mencoba melakukan improvisasi terhadap rencana bisnisnya kala itu yang dibantu oleh adik kandungnya, William Utomo yang saat ini menjabat posisi sebagai Chief Operating Officer di IDN Media.

"Saya ngobrol sama William, bagaimana caranya kita bisa improve bisnis IDN kita. Akhirnya saya improve lah selama berbulan-bulan, sampai akhirnya kita mendapatkan funding," tuturnya.

Menurut Winston, orang yang akan berhasil adalah orang yang dapat menerima kritik dan saran dari orang lain. Sebab, mereka adalah orang-orang yang mau belajar dengan baik.

3. IDN Media pernah tak punya uang untuk membayar gaji pegawai. Alhasil Winston harus meminjam ke pihak lain

Bos IDN Media, Kisahkan Lika-Liku Perjalanan Bisnisnya IDN Times / Auriga Agustina

Winston pun bercerita IDN Media pernah berada di titik terendah ketika di awal pendiriannya. Lima tahun lalu, perusahaan sempat tak punya uang untuk menggaji karyawannya. Winston tak memberitahukan William mengenai isu tersebut. 

Maka, ia pun memutar otak dengan cara mencari pinjaman agar karyawannya tetap bisa menerima gaji tepat waktu. 

"Dulu awal-awal pernah keuangan kosong, tapi saya cari cara dengan minjam ke teman-teman agar karyawan saya tetap bisa gajian tepat waktu dan media ini bisa bertahan," jelasnya.

4. Winston berani meninggalkan Google

Bos IDN Media, Kisahkan Lika-Liku Perjalanan Bisnisnya IDN Times / Auriga Agustina

Terlepas dari itu, Winston memliki motivasi untuk dapat memberikan dampak bagi masyarakat luas. Dengan motivasi itu lah, akhirnya ia memilih membangun bisnis media. ia pun berani mengambil keputusan untuk meninggalkan pekerjaaan utamanya saat itu di Google Singapura.

"Media memberikan dampak untuk jutaan orang, setiap hari akan ada jutaan orang yang akan masuk ke platformmu," tuturnya.

Baca Juga: IMS 2019: Winston Utomo Ajak Millennial Bangkit Majukan Indonesia

5. Berawal dari keisengan Winston

Bos IDN Media, Kisahkan Lika-Liku Perjalanan Bisnisnya IDN Times / Auriga Agustina

Siapa sangka berdirinya IDN Media, berawal dari keisengan Winston menulis sebuah artikel yang diluncurkan pada keesokan harinya. Dalam waktu 12 jam, ia berhasil membuat 10-12 artikel. Ternyata, artikel yang ia buat menarik minat pembaca hingga ratusan.

"Saya nulis 10-12 artikel dalam setengah hari, saya share ke semua media sosial, waktu saya cek, ratusan orang sudah masuk ke web," ujar Winston. 

Momen itu juga lah yang membuat Winston menyadari bahwa  saat mengkonsumsi media, generasi millennial dan gen Z, lebih menyukai konsep multi platform daripada single platform.

Baca Juga: IMS 2019: Bos IDN Times Bocorkan Tiga Tips Konten Masa Depan

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya