BUMN Nuklir Bakal Bergabung ke Holding Farmasi 

Supaya apa ya?

Jakarta, IDN Times - Asisten Deputi Bidang Telekomunikasi dan Farmasi Kementerian BUMN, Aditya Dhanwantara, mengatakan pihaknya akan menggabungkan PT Industri Nuklir Indonesia (Inuki)  ke dalam holding BUMN farmasi.

"Kementerian BUMN telah menyampaikan inisiasi kepada stakeholder untuk dimulainya proses Inuki sebagai bagian dari holding farmasi," kata dia pada Kamis (15/10/2020).

1. Untuk mendorong pengembangan teknologi kedokteran nuklir

BUMN Nuklir Bakal Bergabung ke Holding Farmasi Gedung BUMN. (IDN Times/Indiana Malia)

Aditya menuturkan, masuknya PT Inuki sebagai anggota holding BUMN farmasi bertujuan untuk mendorong pengembangan teknologi kedokteran nuklir di Indonesia dan ditargetkan rampung pada 2021. "Setelah kami amati kedokteran nuklir itu merupakan masa depan untuk industri kesehatan," ucapnya.

Pada awal 2020, Kementerian BUMN telah membentuk holding farmasi, yang terdiri dari PT Bio Farma sebagai induk holding, kemudian PT Kimia Farma Tbk dan PT Indofarma Tbk sebagai.

Baca Juga: Disindir Erick Thohir, BUMN Farmasi akan Pangkas Impor Bahan Baku Obat

2. Kementerian BUMN akan mempersiapkan holding klaster kesehatan

BUMN Nuklir Bakal Bergabung ke Holding Farmasi Presiden Joko Widodo tiba di PT Bio Farma (Persero) Bandung untuk meninjau fasilitas produksi dan pengemasan Vaksin COVID-19, Selasa (11/8/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Selain itu, dia juga menyebut Kementerian BUMN tengah mempersiapkan pembentukan holding BUMN klaster kesehatan, yang akan memperluas holding BUMN sektor farmasi dengan menambah sektor layanan kesehatan BUMN.

"Jadi nanti holding BUMN farmasi ini akan kami perluas menjadi BUMN sektor kesehatan, yaitu BUMN yang bergerak di sektor farmasi dan juga BUMN yang memberikan layanan kesehatan seperti IHC Pertamedika, Krakatau Medika, dan banyak RS BUMN yang menjadi afiliasi," ucapnya.

3. Pembentukan holding kesehatan perlu sejumlah tahapan

BUMN Nuklir Bakal Bergabung ke Holding Farmasi Presiden Joko Widodo tiba di PT Bio Farma (Persero) Bandung untuk meninjau fasilitas produksi dan pengemasan Vaksin COVID-19, Selasa (11/8/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Meski begitu, menurut di pembentukan holding BUMN sektor kesehatan ini membutuhkan sejumlah tahapan, misalnya melalui tahapan sinergi antar BUMN, kerja sama operasi, dan lainnya.

"Tidak mudah membuat holding karena banyak hal harus kami siapkan baik dari sisi perusahaan, maupun dari stakeholder yang perlu kami tata dan ajak kerja sama. Jadi, untuk waktunya kami belum bisa tentukan pasti kapan, tapi kalau integrasinya dalam waktu dekat bisa kami mulai atau pun kami segera sinergikan," tuturnya.

Baca Juga: Disentil DPR Soal Mafia Alkes, Holding BUMN Farmasi: Kita Tak Terlibat

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya