Diguyur Sentimen Negatif, IHSG Loyo Kamis Pagi Ini

Salah satunya karena utang luar negeri meningkat

Jakarta, IDN Times - Setelah dibuka stagnan di level 4625,905, beberapa detik kemudian Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG pada pagi ini, Kamis (16/4) melemah 30,23 poin atau 0,36 persen ke level 4595,66.

Secara keseluruhan pada perdagangan pagi ini, investor membukukan transaksi sebesar Rp22,025 miliar dengan volume saham yang diperdagangkan sebesar 74,091 miliar saham dan frekuensi baru mencapai 1,141 kali.

1. IHSG didorong kenaikan minyak mentah dan DJIA

Diguyur Sentimen Negatif, IHSG Loyo Kamis Pagi IniANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Analis sekaligus kepala Riset MNC Sekuritas, Edwin Sebayang, mengatakan pada perdagangan hari ini IHSG memang berpotensi melemah.

Hal itu dipengaruhi oleh tajamnya penurunan Indeks Dow Jones Industrial Average atau DJIA sebesar 1,86 persen disertai dengan turunnya EIDO sebesar 3 persen serta jatuhnya harga komoditas seperti, minyak 2,66 persen, coal 1,38 persen, emas 0,73 persen, timah 1,91 persen, nikel 1.09 persen.

"Berpotensi menjadi sentimen negatif untuk perdagangan Kamis ini di tengah terus bertambahnya jumlah korban tewas secara global akibat COVID-19," ujarnya.

Baca Juga: Kabar Saham Favorit Anda : 38 Emiten LQ45 Menguat

2. Naiknya utang luar negeri RI turut menjadi sentimen negatif

Diguyur Sentimen Negatif, IHSG Loyo Kamis Pagi IniIlustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Selain itu, dia mengatakan sentimen dari dalam negeri yang mempengaruhi laju indeks pada hari ini yakni utang luar negeri Indonesia per akhir Februari US$407,5 miliar.

Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada akhir Februari 2020 sebesar US$ 407,5 miliar atau tumbuh 5,4 persen secara tahunan.

3. Wall Street tumbang

Diguyur Sentimen Negatif, IHSG Loyo Kamis Pagi IniANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Adapaun saham-saham di Wall Street merosot pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), setelah berbagai data menunjukkan bahwa pandemi COVID-19 telah merusak ekonomi terbesar di dunia tersebut.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) jatuh 445,41 poin atau 1,86 persen, menjadi 23,504,35 poin. Indeks S&P 500 turun 62,70 poin atau 2,20 persen, menjadi 2.783,36 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup merosot 122,56 poin atau 1,44 persen, menjadi 8.393,18 poin.

Penjualan ritel AS jatuh pada Maret dengan rekor paling tinggi karena pandemi COVID-19 mulai mengambil korban besar pada ekonomi Amerika Serikat.

Baca Juga: Ketika Virus Corona Bikin Saham-saham Terkapar di Zona Merah

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya