Erick Thohir Angkat Eks Direktur Freeport Jadi Nakhoda PT Garam
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir kembali merombak jajaran direksi pelat merah. Kali ini, Erick merombak direksi di PT Garam.
Dalam perombakan tersebut, mantan bos Inter Milan itu mengangkat eks Direktur PT Freeport Indonesia Achmad Ardianto menjadi direktur utama menggantikan posisi Budi Sasongko. Didi resmi menjadi nakhoda PT Garam satu hari setelah perayaan HUT RI ke 75 tahun.
"Saya diangkat per 18 Agustus 2020," katanya kepada IDN Times, Kamis (27/8/2020).
1. Didi siapkan strategi prioritas 5 tahun kedepan
Baca Juga: Erick Thohir Ganti Dirut Sarinah, Akan Ada Transformasi Baru?
Sebagai pucuk pimpinan yang baru, Didi tengah menyusun strategi yang akan dia lakukan untuk menggenjot kinerja PT Garam ke depan.
"Sedang saya susun strategi untuk penetapan prioritas 5 tahun ke depan," katanya kepada IDN Times,. Kamis (27/8/2020).
Kendati begitu, Didi belum ingin membeberkan seperti apa strategi yang sedang dia susun. "Nanti ya kalau udah siap ekspose kita sharing," ujarnya.
2. Berikut susunan direksi baru PT Garam
Editor’s picks
Berdasarkan instagram resmi PT Garam Indonesia, sejak ditetapkannya SK Menteri BUMN Nomor: SK-271/MBU/08 2020, tahun 2018 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Direktur Utama PT Garam, maka susunan direksi menjadi sebagai berikut:
Direktur Utama: Achmad Ardianto
Direktur Keuangan dan ESDM: Edi Masrianto
Direktur Pengembangan: Arif Haendra
Direktur Operasi: Hartono
3. Bukan kali pertama Erick merombak direksi BUMN
Bukan kali ini saja Erick merombak jajaran Direksi di pelat merah, berdasarkan keterangan tertulis 6 Juni lalu, Erick merombak jajaran direksi PT Perusahaan Pengelola Aset.
Erick menunjuk Ari Soerono sebagai Direktur Utama PT PPA, menggantikan Iman Rachman, yang saat ini telah diangkat menjadi Direktur Strategi Portofolio dan New Ventures Pertamina.
Baca Juga: [WANSUS] Arya Sinulingga, Stafsus yang Blak-blakan soal Komisaris BUMN