Jokowi: Ada yang Tidak Senang Kalau Rupiah Melesat Cepat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko, "Jokowi" Widodo mengatakan saat ini rupiah dalam tren penguatan. Jokowi memperingatkan bahwa ada pihak yang tidak suka dengan tren itu terutama eksportir.
"Nilai tukar rupiah kita menguat. Kalau menguatnya terlalu cepat kita harus hati-hati. Ada yang tidak senang," kata Jokowi pada Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan yang digelar oleh OJK di Ritz Carlton di Jakarta, Kamis (16/1).
Untuk itu ia meminta agar Bank Indonesia lebih berhati-hati dalam mengendalikan nilai tukar rupiah.
1. Penguatan rupiah dinilai sesuai fundamental
Di tempat yang sama, Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo mengungkapkan penguatan yang terjadi pada rupiah sudah sesuai dengan fundamental.
"Bukan hanya rupiah sendirian yang menguat, sekarang apakah fundamentalnya. Dengan nilai tukar Rp13.600-an, masih sesuai dengan fundamental kita," kata Dody.
2. Dody mengklaim tak ada pihak yang dirugikan dari penguatan rupiah
Editor’s picks
Menurut Dody tidak ada pihak yang dirugikan dari penguatan ini, sebab pergerakan ini adalah hal yang wajar, tak terkecuali eskportir. Apalagi saat ini, harga komoditas masih mengacu harga secara global.
"Kalau melihat harga komoditas global, komoditas kita memang kecenderungannya masih turun karena world trade membuat harga turun," ujarnya.
Baca Juga: Rupiah Stabil, Bank Indonesia Diprediksi Masih Tahan Suku Bunga
3. Rupiah menyentuh level Rp13.658
Adapun nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tercatat mengalami penguatan.
Dari data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate nilai tukar hari ini tercatat Rp13,658 menguat dibandingkan hari sebelumnya Rp13.706.
Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App. Unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb
Baca Juga: Jokowi Restui OJK Mereformasi Industri Asuransi dan Dana Pensiun