Kementan Agresif Tingkatkan Eksportir Millennial

Selaras dengan visi Kementerian Pertanian

Jakarta, IDN Times - Kementerian Pertanian (Kementan) berupaya meningkatkan produk ekspor dengan menggali produk-produk ekspor baru dan mendorong tumbuhnya eksportir dari generasi millennial.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan untuk meningkatkan jumlah eksportir terutama di kalanganmillennial dilakukan dengan cara mendorong kreativitas generasi muda dalam meningkatkan produksi yang layak ekspor.

"Kita gerakan petani Millennial melalui Balai-Balai Pelatihan Pertanian serta Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) yang Kementan miliki. Kita ciptakan Job Seeker dan Job Creator yang siap mengguncang dunia dengan kreatifitas dan produktivitas generasi milenial pertanian Indonesia," ujarnya.

1. Untuk meningkatkan diversifikasi keberagaman komoditas

Kementan Agresif Tingkatkan Eksportir MillennialIDN Times / Istimewa

Ia mengatakan Kementan akan mendorong kaum millennial untuk dapat meningkatkan diversifikasi atau keberagaman komoditas atau produk dengan minimal produk setengah jadi bahkan sampai jadi.

"Sesuai dengan instruksi Menteri Pertanian, bahwa BPPSDMP akan terus melakukan upaya khusus untuk menciptakan generasi muda millennial di sektor pertanian," ucapnya.

2. Kementan memiliki enam polbangtan

Kementan Agresif Tingkatkan Eksportir MillennialIDN Times/Kementan

Kementan pun saat ini sudah memiliki enam Polbangtan di antaranya, Polbangtan Medan, Polbangtan Bogor, Polbangtan Yogyakarta –Magelang, Polbangtan Malang, Polbangtan Gowa, dan Polbangtan Manokwari. Sebentar lagi kita memiliki Politeknik Enjinering Pertanian (PEPI).

"Lulusan-lulusan Polbangtan ini yang kita cetak untuk menjadi Job Seeker dan Job Creator di pertanian," tambahnya.

Polbangtan dan PEPI merupakan Lembaga Pendidikan vokasi pertanian yang diarahkan menjadi world class universities untuk mempersiapkan tenaga kerja pertanian yang siap kerja (job seeker) maupun siap menjadi wirausaha pertanian (job creator).

3. Peningkatan kuantitas dan kualitas selaras dengan visi Kementan

Kementan Agresif Tingkatkan Eksportir MillennialANTARA FOTO/Saiful Bahri

Ia menjelaskan, peningkatan kualitas dan kuantitas generasi muda pertanian millennial selaras dengan visi Kementerian Pertanian dalam meningkatkan produksi dan daya saing pertanian berorientasi ekspor serta mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia 2045, berbasis sumber daya lokal, dengan penekanan pada pengembangan komoditas strategis pertanian yaitu padi, jagung, bawang merah, bawang putih, cabai, sapi, tebu, kakao, kopi dan rempah lainnya.

4. Industri 4.0 sistem informasi pertanian menjadi penting

Kementan Agresif Tingkatkan Eksportir MillennialIDN Times / Istimewa

Ia menambahkan bahwa, di era keterbukaan informasi pada industri 4.0, sistem informasi pertanian dan mekanisasi pertanian menjadi tools yang sangat strategis bagi Polbangtan dan PEPI serta Balai Pelatihan yang Kementan miliki dalam upaya menghasilkan lulusan yang adaptif terhadap teknologi, yang siap terjun ke dunia kerja dan wirausaha agribisnis, berorientasi ekspor serta menjadi agents of changes dalam pembangunan pertanian, utamanya penyebaran informasi pertanian bagi stakeholders dan modernisasi pertanian.

"Pengembangan sistem informasi pertanian (ICT, IoT, artificial intelligent) diperuntukkan bagi kepentingan penyebaran informasi baik secara internal maupun secara eksternal dengan maksud memberikan layanan terhadap informasi secara cepat, tepat, akurat dan kekinian yang dapat mendukung institusi dalam pengambilan keputusan," tuturnya.

Baca Juga: Mentan Amran Lepas Ekspor Komoditas Pertanian Rp 1,1 Triliun

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya