Menristek Genjot Ekspor Pangan Lewat Terobosan Teknologi Nuklir
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang Brodjonegoro mengatakan, beberapa produk Indonesia sulit untuk tembus ke pasar internasional karena kualitas produk pangan yang tidak baik.
"Saya ingat produk buah kita kadang-kadang tidak bisa tembus ekspor ke suatu negara gara-gara lalat buah, gara-gara bakteri yang masih ada yang tidak bisa dihilangkan dengan teknologi biasa," katanya di Jakarta, Selasa (5/11).
1. Teknologi nuklir bisa membantu mendorong ekspor
Padahal menurutnya, teknologi nuklir dapat mengatasi hal itu, apalagi teknologi nuklir dapat memberi manfaat ekonomi, sebab pendekatan nuklir di sektor pangan bisa membantu mendorong ekspor.
"Nah sekarang ada teknologi nuklir yang bisa membersihkan buah tersebut sehingga bisa diekspor. Inilah salah satu contoh inovasi yang bisa langsung ber-impact kepada peningkatan ekspor," ucapnya.
Baca Juga: Jadi Menristek, Bambang Brodjonegoro Siapkan Hal Ini
2. Tengah dikembangkan Batan
Editor’s picks
Saat ini, inovasi tersebut tengah dikembangkan oleh Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan). Dia bahkan sudah melihat langsung hasil pemanfaatan teknologi tersebut.
"Mereka menunjukkan buah-buahan yang sudah dibersihkan dari semua bakteri termasuk lalat buah sehingga buah itu bisa ready untuk ekspor," ucapnya.
3. Diharapkan dapat segera diterapkan di Indonesia
Menurutnya, dengan teknologi nuklir tersebut, kualitas produk pangan akan lebih baik dan ia berharap produk tersebut bisa segera diterapkan.
"Jadi dengan pendekatan nuklir dia bisa membersihkan semua bakteri, dan kenapa itu penting? Untuk ekspor," tuturnya.
Baca Juga: Larangan Ekspor Bijih Nikel Dipercepat, Bahlil: Itu Tak Langgar Aturan