Pemberi Penghargaan Ungkap Alasan Kenapa Jiwasraya Dapat Award di 2018

Kala itu hasil laporan keuangan diklaim bagus.

Jakarta, IDN Times - CEO majalah BUMN Track dan online bumntrack.co.id SH Sutarto buka suara terkait alasan perusahaan miliknya memberi penghargaan BUMN Branding and Marketing Award 2018 terhadap perusahaan asuransi pelat merah PT Jiwasraya yang tengah bermasalah.

"Penghargaan diberikan sesuai dengan indikasi bahwa pada tahun 2018 Jiwasraya sudah mulai melakukan transformasi setelah tim dari eks dirut BRI yang dipimpin Pak Asmawi Syam masuk," kata pria yang akrab disapa Toto itu kepada IDN Times, Senin (30/12).

Dasar penilaian yang dilakukan bumntrack untuk award tersebut adalah laporan keuangan taun 2017 yang telah diaudit. Saat itu dari hasil evaluasi, kondisinya relatif baik, sehingga Jiwasraya masuk dalam BUMN yang mendapat penghargaan.

1. Kondisi keuangan Jiwasraya yang sebenarnya mulai terlihat saat dirut baru melakukan bersih-bersih

Pemberi Penghargaan Ungkap Alasan Kenapa Jiwasraya Dapat Award di 2018Antara Foto

Selanjutnya ia mengatakan, di awal tahun 2019 direksi baru yakni Hexana Tri Sasongko melakukan bersih-bersih sehingga hasil laporan keuangan Jiwasraya yang sebenarnya mulai terlihat.

"Baru di awal tahun 2019 direksi baru cuci piring, sehingga hasil buruk terakumulasi tahun-tahun sebelumnya mulai nampak," ujar Toto.

Baca Juga: 5 Fakta PT Hanson, Perusahaan yang Terseret Skandal Jiwasraya 

2. Dewan Juri sebut laporan PwC ke luar setelah award diberikan

Pemberi Penghargaan Ungkap Alasan Kenapa Jiwasraya Dapat Award di 2018(BUMN Award yang diterima oleh Jiwasraya di tahun 2018) Istimewa

Adapun sertifikat itu ditandatangani Rhenald Khasali. Sebagai juri, Renald kepada IDN Times menegaskan,  saat itu penghargaan diberikan terkait produk, bukan investasi. Sedangkan Fraud yang terjadi di Jiwasraya terjadi pada sisi investasi.

"Setelah award diberikan, keluar angka baru hasil audit. PWC mengoreksi pernyataan direksi sebelumnya yang mengklaim perusahaan untung," kata Renald. 

Toto sendiri menjelaskan, Rhenald hanya dewan juri sehingga tidak dapat menyampaikan secara detail alasan penilaian tersebut.

"Dewan Juri hanya menerima data yang diperoleh dari peserta. Dewan Juri tidak bertanggung jawab kalau data yang diberikan oleh peserta ternyata tidak benar , sehingga analisis dewan juri menjadi tidak tepat," ujar Toto.

3. Jiwasraya memiliki total utang Rp50,5 triliun

Pemberi Penghargaan Ungkap Alasan Kenapa Jiwasraya Dapat Award di 2018ANTARA FOTO/Galih Pradipta

PT Asuransi Jiwasraya kini dibelit utang sebesar Rp50,5 triliun. Salah satu yang menjadi sorotan dan juga sebab kerugian Jiwasraya adalah produk finansial, JS Saving Plan. Sebanyak Rp15,7 triliun dari total utang Jiwasraya merupakan liabilitas dari produk ini. Dan, sebetulnya sejak 13 tahun lalu Jiwasraya sudah mengalami defisit.

Audit yang dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada 2006-2007 ditemukan adanya permasalahan pada sistem akuntansi dan sistem informasi Jiwasraya. BPK merekomendasikan Jiwasraya agar melakukan perbaikan.

Menurut Kepala Eksekutif Industri Keuangan Non-Bank dan Anggota Komisioner OJK Riswinandi 13 Tahun lalu atau tepatnya pada 2006 Jiwasraya sudah mengalami defisit. Saat itu selisih antara aset dan likuiditas sudah mencapai Rp3,29 triliun.

"Bahkan audit yang lebih mendalam pada waktu itu mendefinisikan Rp8-10 triliun, cuma data yang keluar per 2008 defisit secara internal Rp5,7 triliun," kata Riswinandi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu malam (18/12).

Kendati skandal keuangan Jiwasraya kini terbongkar, dewan juri dan pihak pembeli penghargaan hingga kini belum mencabut penghargaan tersebut.

 

Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb

 

Baca Juga: Kini Bermasalah, Jiwasraya Pernah Banjir Penghargaan di Tahun 2018

Topik:

  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya