Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bakal Ada Stimulus Tiket Pesawat hingga Diskon Tarif KA di Akhir Tahun

ilustrasi tiket pesawat (pixabay.com/JoshuaWoroniecki)
ilustrasi tiket pesawat (pixabay.com/JoshuaWoroniecki)
Intinya sih...
  • Pemerintah menyiapkan skema stimulus komprehensif untuk liburan Natal dan Tahun Baru 2025-2026, termasuk diskon tarif pesawat, kereta api, kapal laut, penyebrangan, dan tarif tol.
  • Optimalisasi program prioritas pemerintah pada semester II-2025 difokuskan pada pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis, akselerasi Koperasi Desa Merah Putih, dan pembangunan 3 juta rumah sebagai solusi perumahan nasional.

Jakarta, IDN Times - Pemerintah menyiapkan Langkah strategis dan pemberian stimulus kepada masyarakat pada semester II-2025. Hal ini dilakukan demi mendorong daya beli masyarakat dan pertumbuhan ekonomi di sisa tahun ini.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, sejumlah indikator domestik mulai menunjukkan tantangan tersendiri yang perlu segera direspons dengan kebijakan adaptif dan tepat sasaran di tengah ketidakpastian global.

"Melihat berbagai tantangan perekonomian ke depan, kita perlu menyiapkan berbagai program yang dapat mendorong agar perekonomian Indonesia bisa berkembang di semester II dengan pertumbuhan yang lebih tinggi," kata Airlangga dalam keterangan tertulisnya, dikutip Minggu (27/7/2025).

1. Stimulus di semester II-2025

Ilustrasi kereta api (unsplash.com/Haidan)
Ilustrasi kereta api (unsplash.com/Haidan)

Airlangga mengungkapkan, pemerintah menyiapkan skema stimulus yang komprehensif untuk menghadapi masa liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025-2026. Adapun stimulus tersebut, yakni:

  • Penyediaan event nasional dan bundling paket wisata

  • Pemberian insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN-DTP) untuk tiket pesawat.

  • Diskon tarif pada moda transportasi darat dan laut seperti kereta api, kapal laut, penyebrangan,

  • Diskon tarif tol

"Pemerintah akan mendorong ada event baru lagi untuk diskon. Nah kalau ke depan, ya kita persiapkan lagi untuk Nataru di akhir tahun," ujarnya.

2. Paket stimulus yang sudah ditebar di kuartal II-2025

Ilustrasi uang tunai bantuan subsidi upah (BSU)

Pada kuartal II-2025, pemerintah menjalankan lima kebijakan dalam paket stimulus untuk menjaga daya beli dan stabilisasi ekonomi dengan nilai anggaran paket stimulus ekonomi untuk masa liburan sekolah periode Juni–Juli mencapai Rp24,44 triliun. Alokasi tersebut berasal dari APBN sebesar Rp23,59 triliun dan non-APBN sebesar Rp850 miliar.

Berikut lima kebijakan yang dijalankan yaitu:

  • Diskon transportasi (tiket kereta api, tiket pesawat, dan tiket kapal penyeberangan) dengan alokasi anggaran sebesar Rp940 miliar;

  • Diskon tarif tol dengan alokasi anggaran Rp650 miliar;

  • Penebalan bantuan sosial;

  • Bantuan subsidi upah (BSU) dengan alokasi anggaran Rp110,72 triliun; dan

  • Perpanjangan diskon iuran program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dengan alokasi anggaran sebesar Rp200 miliar.

3. Optimalisasi program prioritas pemerintah

IMG-20250724-WA0030.jpg
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam Konferensi Pers di Kemenko Perekonomian. (IDN Times/Triyan).

Airlangga menuturkann, serangkaian langkah strategis yang disiapkan pemerintah pada semester II-025 difokuskan pada optimalisasi pelaksanaan program prioritas pemerintah, antara lain Program Makan Bergizi Gratis, akselerasi Koperasi Desa Merah Putih. Selain itu, pembangunan 3 juta rumah sebagai bagian dari solusi perumahan nasional sekaligus memacu pertumbuhan sektor konstruksi dan penyerapan tenaga kerja.

"Dalam pelaksanaan program-program yang memerlukan rekrutmen tenaga kerja baru, termasuk di MBG akan diprioritaskan untuk masyarakat Desil-1 dan Desil-2," kata dia.

Untuk mencapai target pertumbuhan tahun ini, Airlangga mengatakan, sinergi kebijakan melalui APBN dan non-APBN sangat diperlukan. Airlangga mendorong percepatan realisasi belanja kementerian dan lembaga, khususnya dengann alokasi anggaran besar untuk memercepat penyerapan APBN.

Di bidang investasi, pemerintah menekankan pentingnya peningkatan kualitas data serta aksesibilitas informasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Kawasan Industri (KI) melalui sinergi dengan BPS. Selain itu, pemerintah juga mendorong percepatan implementasi Kredit Investasi Padat Karya, peningkatan target Program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), percepatan implementasi Kredit Program Perumahan, dan penyerapan Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS).

Di samping itu, pemerintah juga melakukan penguatan di sisi konsumsi rumah tangga yang dilakukan melalui optimalisasi program padat karya tunai. Dia berharap seluruh langkah tersebut dapat menjaga keberlanjutan pertumbuhan ekonomi nasional di tengah tantangan global yang semakin kompleks.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us