Segmen Mikro Kian Tangguh, BRI Optimistis Pelaku Usaha Ekspansi Lagi

Kemampuan pelaku UMKM cepat beradaptasi jadi kunci

Jakarta, IDN Times - Krisis kesehatan yang dipicu pandemik COVID-19 selama setahun terakhir telah memukul seluruh sendi perekonomian, tak terkecuali segmen mikro. Segmen usaha mikro yang selama ini dianggap kebal terhadap krisis pun ikut terkontraksi, terdampak oleh penyebaran COVID-19.

Meski demikian, BRI mampu menunjukkan kinerjanya dalam mendukung penyelamatan dan pemulihan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Bahkan, segmen mikro BRI menemukan ketangguhan baru untuk dapat bangkit dan kembali berekspansi pada tahun ini.

Hal tersebut mengingat kemampuan pelaku UMKM untuk cepat beradaptasi dan bangkit dari dampak pandemik COVID-19 menjadi faktor kunci, di samping telah dimulainya proses pemulihan yang dilakukan pemerintah melalui vaksinasi dan pemberian stimulus bagi pelaku usaha.

1. Segmen mikro akan tetap bisa bangkit

Segmen Mikro Kian Tangguh, BRI Optimistis Pelaku Usaha Ekspansi LagiDirektur Bisnis Mikro BRI (Dok.Bank BRI)

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan bahwa perseroan optimistis atas kinerja segmen mikro pada tahun ini dan sudah melakukan kalkulasi. Bila distribusi vaksin dan penyebaran virus berlangsung moderat, kinerja segmen mikro diprediksi semakin cepat untuk bangkit. 

Namun, jika kondisi tetap memburuk, segmen mikro akan tetap bisa bangkit karena sudah banyak pelaku usaha mikro yang mampu beradaptasi. 

"Kami yakin segmen mikro ini sudah mampu melewati titik terendahnya dan akan cepat mulai bangkit tahun ini. Pemerintah mendorong vaksin lebih agresif sehingga meningkatkan akselerasi pemulihan kinerja pelaku usaha mikro," jelas Supari melalui keterangan resminya, Selasa (23/3/2021).

Baca Juga: Kompetisi BRI Data Hackathon 2021 Tantang Ide Inovatif 11.599 Peserta

2. Banyak pelaku UMKM terdorong melakukan perbaikan cara menjalani usaha

Segmen Mikro Kian Tangguh, BRI Optimistis Pelaku Usaha Ekspansi LagiPelaku UMKM yang mendapat bantuan dari Bank BRI (Dok.Bank BRI)

Menurut Supari, penyebaran COVID-19 akhir-akhir ini sudah melandai. Pemerintah pun terus mempercepat program vaksinasi dan mendorong mobilitas masyarakat agar ekonomi semakin membaik, yang secara tidak langsung meningkatkan konsumsi masyarakat. 

Kondisi ini diyakini mampu meningkatkan aktivitas pelaku usaha mikro yang telah setahun berada dalam kondisi sulit. Pandemik COVID-19 sejak awal 2020 membuat banyak pelaku UMKM terdorong untuk melakukan perbaikan cara menjalani usaha.  Saat ini mereka telah menemukan kenormalan baru berupa daya adaptasi untuk dapat menjalankan bisnis lebih efisien dan presisi. 

3. Pelaku UMKM mulai terlihat mengadaptasi cara usahanya

Segmen Mikro Kian Tangguh, BRI Optimistis Pelaku Usaha Ekspansi LagiIlustrasi pelaku UMKM (Dok. Bank BRI)

Contoh adaptasi yang dilakukan pelaku UMKM salah satunya terlihat dari cara mereka menentukan besar keuntungan dari penjualan produk. Sebelum pandemik, pelaku UMKM kerap mengambil keuntungan dengan margin 30 persen per produk. 

Akan tetapi, margin tersebut tak bisa dipertahankan setelah pandemik tiba. Akibatnya, pelaku usaha mikro menyiasati agar dapat lebih efisien, di antaranya dengan menurunkan jumlah dagangan dan hanya menjual barang yang dibutuhkan masyarakat dengan margin yang lebih minim agar barang dagangan terserap pasar.

4. Pelaku UMKM sudah melewati masa terberat dan siap bangkit

Segmen Mikro Kian Tangguh, BRI Optimistis Pelaku Usaha Ekspansi LagiIlustrasi pelaku UMKM (Dok. Bank BRI)

Supari meyakini pelaku UMKM sudah melewati masa terberat dan siap bangkit, mengingat segmen ini cepat beradaptasi sehingga mampu melakukan berbagai macam perbaikan dalam caranya berusaha. 

Optimisme ini ditunjukkan dari penyaluran kredit segmen mikro BRI yang masih sangat baik pada awal 2021. BRI mencatat permintaan kredit mikro dan kecil masih cukup kuat untuk kredit bersubsidi maupun nonsubsidi. Kondisi positif ini melanjutkan tren baik BRI dalam penyaluran kredit mikro sepanjang 2020. 

5. Penyaluran kredit mikro sepanjang tahun lalu mencapai Rp351,3 triliun

Segmen Mikro Kian Tangguh, BRI Optimistis Pelaku Usaha Ekspansi LagiIlustrasi pelayanan BRI. (Dok. BRI)

BRI juga mencatat penyaluran kredit mikro sepanjang tahun lalu mencapai Rp351,3 triliun yang disalurkan kepada lebih dari 11 juta nasabah. Angka tersebut mencapai 40 persen dari total pembiayaan BRI, yakni Rp938,37 triliun. 

Pertumbuhan kredit mikro pada 2020 mencapai 14,2 persen secara year on year (yoy), jauh melampaui pertumbuhan segmen lain dan angka pertumbuhan industri yang minus 2,41 persen. (CSC)

Baca Juga: Pendekatan Edukasi Jadi Pilihan BRI dalam Berdayakan UMKM di Indonesia

Topik:

  • Marwan Fitranansya

Berita Terkini Lainnya