Ilustrasi rapat dengar pendapat di DPR RI. (IDN Times/Daffa Maududy Fitranaarda)
Sebagai informasi, Hanggar DPR belum lama ini memberikan masukan kepada Bank Indonesia (BI) untuk mencetak uang Rp 600 triliun. Menurut Banggar, saat ini sudah waktunya BI mencetak uang tersebut.
Ketua Badan Anggaran MH Said Abdullah menilai pemerintah tak bisa sendiri dalam menangani dampak virus corona. Oleh karena itu peran BI sangat dibutuhkan.
"Oleh karena itu datanglah kesimpulan kalau seperti ini pemerintah tidak mampu berjalan sendirian, maka diharapkan peranan BI. Waktunya sudah BI nyetak uang Rp 600 triliun sesuai ketentuan pemerintah. Inflasinya bisa dihitung, bukan tidak bisa dihitung," ujarnya.
"Kalau nyetak uang Rp 600 triliun kemudian seakan-akan uangnya banjir, tidak juga. Htungan kami kalau BI nyetak Rp 600 triliun, itu inflasinya sekitar 5-6 persen, tidak banyak. Masa Rp 600 triliun tiba-tiba inflasi akan naik 60-70 persen dari mana hitungannya," tambah dia.