Humanitarian (Kemanusiaan)
Bantuan luar negeri berupa kemanusiaan merupakan salah satu bantuan yang paling bersih, namun pada kenyataannya bantuan kemanusiaan ini kerap dijadikan perantara yang berkaitan dengan konteks politis dalam keadaan tertentu. Seperti salah satunya pada peristiwa gempa di Nepal yang memakan banyak korban
Salah satu contoh dari bantuan kemanusiaan ini yaitu bantuan kemanusiaan agrarian yang diberikan oleh Rockefeller kepada negara Amerika Latin. Awalnya berupa bantuan kemanusiaan namun ternyata bantuan tersebut dimanfaatkan untuk berpolitik.
Subsistence (Pengidupan)
Subsistence atau penghidupan merupakan salah satu jenis bantuan luar negeri yang memiliki sifat yang bersih dikarenakan bantuan ini diberikan kepada negara-negara miskin dalam mencegah hancurnya kehidupan masyarakat dengan negara penerima ini.
Bantuan jenis subsistence ini hampir sama dengan bantuan kemanusiaan, namun yang membedakan kedua bantuan ini yaitu terletak pada konteksnya yang lebih luas dan diberikan secara berkelanjutan.
Military (Keamanan)
Bantuan selanjutnya yaitu bantuan keamanan atau military dimana bantuan ini memiliki sifat aid yang sebaiknya kita tinggalkan. Military aid merupakan bantuan luar negeri berupa memberikan uang dalam membeli senjata atau mengirimkan prajurit asing dalam membantu negara penerima dalam menangkal gangguan. Gangguan keamanan yang dilawan ini yaitu seperti terorisme dan rezim otoriter, agar tidak mengganggu dan mengusik keamanan negara penerima bantuan.
Bribery (Menyogok)
Bribery atau dengan kata lain yaitu menyogok, hal ini memiliki pengertian jika bantuan yang diberikan ini dalam bentuk suapan atau menyogok agar mendapatkan bantuan timbal balik. Seperti yang kita tahu semua yang berkaitan dengan bantuan luar negeri ini terdapat taktik yang dihubung-hubungkan dengan masalah politik.
Prestige (Kehormatan)
Bantuan luar negeri dengan jenis kehormatan ini memiliki pengertian yaitu bantuan yang dilakukan agar negara tersebut diakui oleh negara lain jika mereka merupakan negara yang baik. Namun, ada juga bantuan luar negeri yang memang dilakukan demi kehormatan leluhurnya.
Economic Development (Pembangunan Ekonomi)
Bantuan luar negeri pembangunan ekonomi ini merupakan salah satu istilah bantuan yang sering menjadi justifikasi dalam pemberi bantuan luar negeri. Bantuan ini terjadi seolah-olah dengan memberikan uang maka semua masalah perekonomian akan selesai.
Namun hal tersebut tidak benar adanya karena dalam krisis finansial asia pada tahun 1997. Bantuan ini diberikan dalam bentuk pinjaman maupun bantuan teknik dan biasanya memiliki aturan yang tersembunyi yang tidak dibaca oleh pemerintah Indonesia ketika menandatangani surat kontraknya.