Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
PLTU Cirebon-1. (dok. Cirebon Electric Power atau CEP)
PLTU Cirebon-1. (dok. Cirebon Electric Power atau CEP)

Jakarta, IDN Times - PLTU Cirebon-1 akan segera dimatikan alias pensiun dini. Kesepakatan mematikan PLTU tersebut lebih cepat dari yang sudah direncanakan.

Adapun kesepakatan itu diperoleh di sela-sela penyelenggaraan COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).

“Pendanaan PLTU Cirebon kita kan sudah tanda tangan framework agreement di COP28 pada saat itu beberapa minggu lalu,” kata Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddin dalam konferensi pers virtual, Jumat (22/12/2023).

1. Pendanaan dari ADB sudah siap

ilustrasi suntikan dana (IDN Times/Nathan Manaloe)

Rahmat mengatakan, pendanaan kegiatan pensiun dini PLTU Cirebon-1 itu pun sudah disiapkan oleh Asian Development Bank (ADB).

“Setahu saya funding-nya sudah ready, ADB yang manage,” tutur Rahmat.

2. Pemerintah antisipasi dampak penghentian PLTU

PLTU Cirebon-1. (dok. Cirebon Electric Power atau CEP)

Meski begitu, Rahmat mengatakan proyek ini masih terus dikawal oleh Kemenko Marves. Sebab, pemerintah harus mengantisipasi risiko setelah PLTU tersebut dimatikan.

“Jadi ini kan new thing, dan perlu kita pelajari. Ada beberapa risiko yang perlu kita mitigasi. Misalnya kontraknya perlu diperpendek, ada investasi tambahan, mungkin ada aset yang menurut kita pastikan dia tidak standar, sehingga kerugian negara bisa diminimalisir,” ucap Rahmat.

3. Skema pendanaan dari ADB

Direktur ADB di Indonesia, Jiro Tominaga. (IDN Times/Triyan)

Pensiun dini PLTU Cirebon-1 itu akan didanai ADB melalui skema Energy Transition Mechanism (ETM). Pensiun dini PLTU Cirebon-1 itu pun termasuk dalam program Just Energy Transition Partnership (JETP).

Diketahui, JETP adalah kemitraan global yang disepakati para pemimpin negara di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang digelar di Bali pada 2022. Program itu bertujuan mempercepat transisi energi yang adil menuju keberlanjutan dan mengurangi dampak perubahan iklim.

Kontrak kerja sama pensiun dini PLTU Cirebon-1 sudah ditandatangani pihak Indonesia, yakni Cirebon Electric Power (CEP), PT PLN (Persero), dan Indonesia Investment Authority (INA) dengan ADB sejak November 2022 lalu.

Kala itu, ADB memperkirakan nilai transaksinya untuk pensiun dini PLTU tersebut antara 250 juta dolar AS hingga 300 juta dolar AS, atau sekitar Rp3,9 triliun sampai Rp4,7 triliun (kurs Rp15.686 per dolar AS).

Transaksi yang direncanakan tersebut bertujuan mencapai pengurangan emisi Co2 secara signifikan melalui model yang bisa direplikasi dan dapat diterapkan ke IPP lainnya di Indonesia serta di wilayah Asia dan Pasifik, termasuk di belahan dunia lainnya.

Setelah tercapai kesepakatan definitif di antara para pihak, ADB akan memberikan fasilitas percepatan pengakhiran masa operasional dalam bentuk senior debt, dengan syarat bahwa tenor perjanjian jual beli listrik antara CEP dengan PLN akan diperpendek.

Editorial Team