Begini Strategi Dewan Masjid Indonesia Perkuat Ekonomi Umat

Jakarta, IDN Times - Dewan Masjid Indonesia (DMI) menyatakan berkomitmen memperkuat ekonomi umat melalui pemberdayaan komunitas berbasis masjid.
Salah satu cara DMI mempertegas komitmen tersebut adalah dengan Festival Wirausaha Masjid yang digelar akhir pekan lalu di Masjid Raya KH Hasyim Asyari, Jakarta Pusat.
Program Rumah Wirausaha Masjid telah berjalan sejak Oktober 2024 dan bertujuan menjadikan masjid sebagai pusat pemberdayaan ekonomi berkelanjutan melalui pelatihan, akses pasar, dan dukungan permodalan.
Ketua Umum DMI, Jusuf Kalla (JK) menyampaikan, adanya program tersebut diharapkan dapat meningkatkan pendapatan UMKM binaan hingga 20-30 persen, sambil mengalokasikan 2,5 persen transaksi digital untuk mendukung zakat, infaq, dan sedekah.
"Festival ini menunjukkan komitmen DMI dalam menjadikan masjid bukan hanya sekedar tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat transformasi ekonomi umat," ujar JK dalam keterangan tertulisnya dikutip Rabu (15/1/2025).
1. Program unggulan DMI

Sementara itu, Ketua Harian Bidang Pemberdayaan Ekonomi dan Penataan Akustik DMI, Arsjad Rasjid mengatakan, Rumah Wirausaha Masjid merupakan satu dari 11 program unggulan DMI periode 2024-2029 sesuai Muktamar DMI pada Maret 2024 yang dirancang untuk menjadikan masjid sebagai pusat pemberdayaan ekonomi berbasis komunitas.
"Selain itu, program ini juga diproyeksikan memberikan dampak signifikan, seperti pelatihan untuk lebih dari 850 UMKM dan anggota masjid, pengintegrasian 500 lebih pelaku UMKM ke platform digital serta transformasi digital untuk 30 masjid yang terdiri dari 5 masjid utama dan 25 masjid sekunder guna meningkatkan efisiensi pengelolaan," tutur Arsjad.
2. DMI ajak banyak pihak berkolaborasi

Arsjad menambahkan, keberadaan DMI adalah untuk memakmurkan masjid sehingga harapannya masjid dapat turut memakmurkan masyarakat.
Kemudian pada akhirnya masjid dapat menciptakan kesinambungan ekonomi, bukan hanya sebagai tempat ibadah semata.
Di sisi lain, Arsjad menilai keberhasilan program itu tidak hanya terlihat dari upaya DMI, tetapi juga dari banyaknya pihak yang berkolaborasi.
“Peran masjid sebagai pusat transformasi sosial dan ekonomi terbukti melalui kolaborasi berbagai mitra strategis dalam program ini. Hal ini bukan hanya kepercayaan DMI, melainkan bukti nyata dari sinergi yang berhasil melibatkan berbagai pihak untuk mendukung pemberdayaan ekonomi berbasis masjid," beber Arsjad.
Peran DMI dalam mendorong transformasi ekonomi juga sejalan dengan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh para mitra. Lebih jauh, inisiatif DMI menjadi katalisator dalam membangun ekosistem ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
3. DMI gandeng Temasek Foundation

Dalam menggelar Festival Wirausaha Masjid, DMI juga turut mengajak beberapa mitra yang mendukung ekonomi berkelanjutan untuk berkolaborasi. Salah satu mitra tersebut adalah Temasek Foundation.
CEO Temasek Foundation, Boon Heong Ng menyampaikan, dukungan pihaknya dan DMI terhadap UMKM dalam proses transformasi digital akan mendorong kedua belah pihak untuk memberikan kontribusi positif bagi komunitasnya.
"Kami bangga menjadi bagian dari kolaborasi ini, yang menunjukkan bagaimana berbagai sektor dapat bersinergi untuk memberikan dampak positif dan memberdayakan komunitas UMKM," tutur Boon Heong Ng.
Selain itu, DMI juga mendapatkan dukungan dari mitra strategis lain seperti Grab Indonesia dan Shopee Barokah guna memberikan akses pada ekosistem digital untuk membantu UMKM menjadi merchant.
Arsjad mengatakan, kolaborasi antar mitra ini menjadi wujud nyata sinergi antara lembaga keagamaan, sektor swasta, dan komunitas untuk membangun kemandirian ekonomi berbasis masjid secara berkelanjutan.
“Melalui Festival Rumah Wirausaha Masjid dan berbagai kolaborasi strategis, DMI optimis dapat memperkuat posisi masjid sebagai pusat pemberdayaan ekonomi sekaligus menciptakan dampak nyata bagi masyarakat luas,” ujar Arsjad.