Ilustrasi perak batangan (unsplash.com/Scottsdale)
Apakah investasi perak masih menjanjikan pada 2025? Jawabannya bisa tergantung kondisi dan tujuan seseorang dalam berinvestasi. Namun, setidaknya ada beberapa pertimbangan untuk investasi perak, yaitu:
1. Harga perak tumbuh lebih cepat
Meski harganya lebih rendah daripada emas, perak masih cukup menarik bagi sebagian investor. Sebab seseorang bisa memiliki logam mulia tanpa harus mengeluarkan modal yang besar.
Selain itu, harga perak dinilai memiliki pertumbuhan yang lebih cepat dan besar dibanding emas. Kenaikan harga perak yang lebih cepat itu sering dimanfaatkan investor untuk menjualnya dan mendapatkan keuntungan.
2. Cocok untuk diversifikasi portofolio
Rata-rata buyback perak adalah 85–90 persen dari harga pasar. Jumlah itu lebih rendah dari emas yang berkisar 95–98 persen. Hal ini dipengaruhi karakter perak yang dianggap lebih sulit dicairkan dibanding emas. Pemilik perak harus mencari tempat tertentu untuk menjual logam tersebut.
Oleh sebab itu, perak lebih cocok sebagai diversifikasi portofolio atau investasi jangka panjang. Jangan terlalu berharap mendapatkan keuntungan cepat dari perak dengan menjualnya kembali atau buyback saat harganya naik.
3. Cocok sebagai safe haven
Logam mulia perak dianggap lebih cocok menjadi safe haven atau pelindung nilai, khususnya ketika kondisi ekonomi global sedang memburuk. Misalnya ketika nilai tukar mata uang rupiah melemah, perang dagang antara AS dan beberapa negara, hingga saat inflasi meningkat signifikan.
Demikian jawaban dari berapa harga perak 1 gram? Harga tersebut dapat berubah bergantung pada pasar dan kondisi ekonomi. Tertarik memulai investasi perak?