Cara Investasi Perak untuk Pemula, Bisa Dibeli Online

Di tengah harga emas yang terus melonjak pada 2025, logam perak mulai dilirik oleh para investor di Indonesia. Perak dianggap bisa menjadi instrumen investasi atau safe haven yang kurang lebih sama dengan emas.
Selama ini, perak mungkin dianggap lebih rendah dari emas karena harga dan nilainya. Padahal perak dan emas sama-sama logam mulia yang beberapa karakternya mirip, misalnya tahan terhadap inflasi, berbentuk padat dan bisa disimpan, hingga jadi pelindung kekayaan.
Jika kamu tertarik, berikut cara investasi perak serta tips dan peluangnya pada 2025. Simak di bawah ini, ya!
1. Cara membeli perak

Sama seperti emas, logam perak bisa dibeli secara online maupun offline di tempat-tempat yang menjualnya. Biasanya perak bisa dibeli dalam bentuk koin, batangan, dan perhiasan.
Secara umum, perak bisa dibeli secara offline di butik atau gerai Antam dan secara online di situs resmi Antam atau aplikasi jual beli seperti Tokopedia dan Shopee.
Cara membeli perak di butik atau gerai Antam
- Datang ke butik atau gerai Antam terdekat dari domisili dengan membawa kartu identitas seperti KTP
- Pilih produk perak yang diinginkan, biasanya Antam menyediakan perak batangan dengan beberapa ukuran seperti 5 gram, 250 gram, hingga kilogram
- Lakukan pembayaran, biasanya bisa dilakukan dengan tunai maupun nontunai
- Simpan bukti pembayaran dan sertifikat autentikasi agar sebagai bukti saat ingin dijual kembali di masa depan.
Cara membeli perak secara online di situs resmi Antam
- Buka situs logammulia.com di HP atau laptop
- Pilih menu Produk Lain, lalu pilih Perak Indonesian Heritage atau Perak Murni 99,5%
- Pilih produk yang diinginkan, misalnya Perak Batangan 500 Gram
- Jika tersedia, klik Beli atau masukkan terlebih dahulu ke keranjang belanja
- Lengkapi data diri, pilih metode pembayaran, dan lakukan pembayaran
- Biasanya terdapat pilihan ambil sendiri di gerai terdekat atau dikirim langsung ke alamat.
2. Kelebihan dan kekurangan investasi perak

Setiap instrumen investasi tentu memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing yang wajib menjadi pertimbangan investor, termasuk investasi perak. Berikut beberapa kelebihan dan kekurangan investasi perak yang wajib dipahami:
Kelebihan investasi perak
- Perak bisa menjadi aset safe haven yang melindungi nilai kekayaan saat terjadi inflasi atau ekonomi yang tidak stabil
- Harga perak lebih terjangkau bagi investor pemula dengan jumlah yang lebih kecil, sehingga memungkinkan makin banyak orang yang bisa berinvestasi perak
- Perak dibutuhkan oleh banyak industri, mulai dari elektronik, medis, hingga energi terbarukan. Alhasil, permintaan terhadap perak terus meningkat
- Nilai perak berpotensi akan meningkat terus di masa depan, seiring permintaan industri teknologi dan energi yang tinggi terhadap perak
- Perak bisa menjadi diversifikasi portofolio yang cocok untuk meminimalisasi risiko kerugian dalam berinvestasi.
Kekurangan investasi perak
- Harga perak bisa sangat fluktuatif karena dipengaruhi sejumlah faktor seperti kondisi ekonomi global, nilai tukar mata uang, dan pengaruh industri
- Buyback perak biasanya lebih rendah dibanding emas, yaitu sekitar 85–90 persen dari harga pasar, tergantung tempat beli dan bentuk fisiknya
- Buyback perak terkadang cukup sulit karena investor harus mencari tempat tertentu yang mau menerima atau membeli perak. Berbeda dengan emas yang biasanya lebih mudah jika ingin dijual kembali.
3. Peluang investasi perak pada 2025

Lalu, bagaimana peluang investasi perak pada 2025? Apakah investasi perak tetap menjanjikan? Jawabannya tergantung kondisi dan tujuan seseorang dalam berinvestasi.
Berikut beberapa pertimbangan untuk investasi perak yang penting diketahui:
1. Harga perak bisa tumbuh lebih cepat
Meski memiliki harga yang jauh lebih rendah dibanding emas, logam perak justru menjadi menarik bagi investor pemula. Tanpa harus mengeluarkan modal besar, seseorang sudah bisa memiliki logam mulia.
Lalu, harga perak dinilai memiliki pertumbuhan yang lebih cepat dan besar dibanding emas. Kenaikan harga perak yang lebih cepat itu sering dimanfaatkan investor untuk menjualnya dan mendapatkan keuntungan dari selisih harga beli.
2. Lebih cocok untuk diversifikasi portofolio
Perlu diketahui, rata-rata buyback perak sekitar 85–90 persen dari harga pasar. Jumlah itu lebih rendah dari emas yang berkisar 95–98 persen. Hal ini dipengaruhi karakter perak yang dianggap lebih sulit dicairkan dibanding emas. Pemilik perak harus mencari tempat tertentu untuk menjual logam tersebut.
Oleh sebab itu, perak lebih cocok sebagai diversifikasi portofolio atau investasi jangka panjang. Jangan terlalu berharap mendapatkan keuntungan cepat dari perak dengan menjualnya kembali atau buyback saat harganya naik.
3. Cocok sebagai safe haven
Dengan begitu, perak lebih cocok menjadi safe haven atau pelindung nilai di saat kondisi ekonomi global sedang memburuk, seperti saat ini. Misalnya ketika nilai tukar mata uang rupiah melemah, perang dagang antara AS dan beberapa negara, hingga saat inflasi meningkat signifikan.
Nah, itulah penjelasan tentang cara investasi perak, khususnya untuk pemula yang ingin mulai berinvestasi. Semoga bermanfaat!