Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App

Intinya sih...

  • Pemerintah anggarkan Rp13,9 triliun untuk program bantuan pangan beras

  • Bantuan pangan beras dilakukan beriringan dengan operasi pasar

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan), Zulkifli Hasan (Zulhas), memastikan stok beras di Indonesia aman.

Hal tersebut disampaikan Zulhas menanggapi stok beras impor di gudang Bulog yang terancam rusak karena terlalu lama disimpan.

Dalam memastikan ketersediaan beras di masyarakat, pemerintah menyalurkan bantuan pangan beras kepada 18,2 juta penerima manfaat.

"Aman, kita bagi bantuan pangan empat kali mulai kemarin," kata Zulhas saat dihubungi, Minggu (14/9/2025).

1. Pemerintah anggarkan Rp13,9 triliun

ilustrasi rupiah (unsplash.com/Mufid Majnun)

Untuk pelaksanaan program bantuan pangan beras, pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp13,9 triliun.

“Bantuan pangan ini adalah instrumen penting pemerintah untuk menjaga ketersediaan, keterjangkauan, dan akses pangan masyarakat. Dengan memperpanjang hingga Desember, kita berharap tekanan harga beras dapat terkendali, sekaligus melindungi kelompok rentan,” ujar Zulhas.

2. Berjalan seiringan dengan operasi pasar

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bersama rombongan Bulog memantau langsung pergerakan harga dan ketersediaan beras SPHP di Pasar Bulu Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Penyaluran bantuan pangan beras dilakukan beriringan dengan operasi pasar beras SPHP. Pemerintah juga terus melakukan penyerapan beras dari petani untuk memperkuat cadangan beras pemerintah (CBP).

“Ini bukti kehadiran negara. Atas arahan Bapak Presiden, pemerintah bergerak cepat dan menyiapkan dukungan penuh agar rakyat terlindungi dari gejolak harga pangan,” kata Zulhas.

3. Beras impor di gudang Bulog terancam rusak

Pekerja mengangkut beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) di Gudang Bulog Lebak-Pandeglang, Lebak, Banten, Selasa (27/2/2024). (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Sebelumnya, Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB), Dwi Andreas Santosa, membeberkan ada sekitar 100 ribu ton beras impor tahun lalu di gudang Bulog terancam busuk dan menjadi barang tak layak konsumsi sehingga harus dibuang (disposal).

Belum lagi beras impor yang turun mutu, diperkirakan bisa mencapai 1 juta ton.

"Ya, kan ada yang dari sisa impor aja kan 1,7 juta sampai 1,9 juta ton. Pokoknya sekitar itulah yang sisa impor tahun lalu dan sisa impor tahun lalu itu kan beras masuk ke Indonesia Februari 2024. Itu pun sudah lebih dari satu tahun kan,” kata Dwi, Selasa (26/8/2025).

Editorial Team