Perawatan Rutin, Bulog Sebut Kualitas Beras Stok 2024 Masih Terjaga

- Bulog memastikan kualitas beras stok 2024 tetap terjaga melalui perawatan rutin harian, mingguan, bulanan, dan triwulanan.
- Sistem FIFO dan skala prioritas diterapkan dalam pengeluaran stok beras sesuai kondisi lapangan untuk menjaga kualitasnya.
- Beras di gudang Bulog diklasifikasikan berdasarkan usia simpan dan dipisahkan dengan mesin pemilah untuk memastikan hanya beras berkualitas baik yang disalurkan ke masyarakat.
Jakarta, IDN Times - Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani memastikan kondisi beras yang disimpan di gudang Bulog, termasuk yang berasal dari 2024, tetap aman dan layak.
Dia menegaskan Bulog melakukan pemeliharaan rutin mulai dari harian, mingguan, bulanan, hingga triwulanan agar kualitas beras tetap terjaga sebelum disalurkan ke masyarakat.
"Jadi tidak perlu dikhawatirkan, tadi bisa lihat sendiri kondisinya seperti apa. Jadi beras yang ada di tempat kami ini, yang di Jakarta juga ini, itu ada yang stok tahun 2024," katanya di Gudang Bulog, Jakarta Utara, Sabtu (6/9/2025).
1. Terapkan sistem FIFO dan skala prioritas

Rizal menjelaskan, Bulog menerapkan sistem penyimpanan first in first out (FIFO) dalam mengeluarkan stok beras. Namun, sistem itu juga menyesuaikan dengan kondisi beras di lapangan.
Ada kalanya beras baru justru lebih cepat rusak, misalnya berubah, warna menjadi kuning akibat proses panen atau pengeringan yang tidak sempurna. Dalam kondisi itu, Bulog mendahulukan beras tersebut untuk segera disalurkan.
"Nah seperti ini, kami juga menggunakan asas skala prioritas, mana prioritas yang terlebih dulu dikeluarkan, dihadapkan dengan kondisi riil yang ada di lapangan," paparnya.
2. Klasifikasi berdasarkan usia simpan

Dia memaparkan beras di gudang Bulog diklasifikasikan berdasarkan usia, mulai dari 0-3 bulan hingga lebih dari 1 tahun. Menurutnya, selama proses perawatan dilakukan dengan baik, kualitas beras bisa tetap terjaga untuk jangka panjang.
Jika ada beras yang menurun kualitasnya meski sudah dirawat maksimal, Bulog akan melaporkannya kepada pimpinan untuk ditentukan langkah berikutnya.
"Intinya akan kami Bulog akan menjaga sebaik-baiknya, memelihara agar beras-beras Bulog ini bertahan untuk dalam jangka panjang, begitu," jelas Rizal.
3. Pemisahan dengan mesin pemilah

Rizal menuturkan, beras yang tersimpan juga melewati proses pemilahan dengan mesin khusus. Alat tersebut memisahkan beras berkualitas baik dengan beras yang tidak layak konsumsi.
Hasil pemilahan berupa beras berkualitas baik akan dikemas ulang menjadi beras untuk Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), sedangkan beras rusak tidak disalurkan ke masyarakat.
"Kami intinya Bulog akan berbuat yang terbaik untuk masyarakat, bangsa, dan negara kesatuan Republik Indonesia," ujarnya.