Belarus Perbolehkan Pembajakan Produk Digital dari Barat

Sebagai balasan untuk Barat

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Belarus resmi memperbolehkan pembajakan digital di negaranya untuk sementara waktu. Namun, pemberlakuan ini hanya dikhususkan pada produk-produk digital dari negara yang tak bersahabat, yang dimaksud Uni Eropa (UE), Inggris, dan Amerika Serikat (AS).  

Belarus yang dipimpin Presiden Alexander Lukashenko dikenal sebagai sekutu terdekat Rusia di Eropa. Setelah Lukashenko terpilih kembali pada 2020, Belarus terus bersitegang dengan Barat karena dianggap curang dalam pilpres dan melakukan pelanggaran hak asasi manusia (HAM). 

Baca Juga: [EKSKLUSIF] Angga Dwimas Sasongko tentang Pembajakan Film Indonesia 

1. Pembajakan film, musik, dan perangkat lunak Barat diperbolehkan sampai 2024

Sesuai dalam hukum di atas, maka pembajakan produk digital berupa musik, film, perangkat lunak komputer asal Barat resmi dilegalkan. Kebijakan ini sebelumnya sudah disetujui pemerintah setempat pada akhir Desember 2022. 

Pelegalan pembajakan digital ini berlaku untuk sementara dan akan diperbolehkan sampai 2024. Ini artinya film, musik, dan perangkat lunak yang didapat tanpa sepengetahuan pemegang hak cipta boleh beredar di Belarus, dilaporkan Vice News.

Hukum pembajakan ini juga berlaku pada barang fisik, terutama barang yang sulit didapat di Belarus. Pemerintah setempat menganggap pembajakan ini boleh demi menghindari kelangkaan barang tertentu di negara Eropa Timur tersebut. 

Baca Juga: Presiden Belarus Sambangi Tentara Rusia di Negaranya

2. Remunerasi berlaku bagi pengguna program bajakan di Belarus

Sementara itu, hukum ini juga memberlakukan remunerasi yang harus dibayarkan oleh pengguna program komputer, musik, dan program televisi dari luar negeri. Apabila royalti pada pemegang hak paten tidak diklaim dalam waktu 3 tahun, maka uang tersebut akan dimasukkan dalam anggaran pemerintah Belarus. 

Undang-undang tersebut juga mengungkapkan bahwa hukum pembajakan ini adalah solusi untuk membangun intelektual, semangat, dan potensi moral di masyarakat. Selain itu berfungsi mengatasi kelangkaan makanan dan barang lain di pasar domestik, dilansir Odessa Journal.

Sesuai hukum tersebut, parlemen rendah Belarus berhak menentukan uang yang dibayarkan oleh individu atau entitas yang mengakses program bajakan tersebut. Pemegang hak cipta yang tidak mengklaim akan dicabut haknya untuk berbisnis di Belarus. 

Baca Juga: Jangan Terbuai Produk Digital Sampai Lupa Pentingnya Data Pribadi!

3. Belarus menerima sanksi bertubi-tubi dari Barat

Belarus Perbolehkan Pembajakan Produk Digital dari BaratPresiden Belarus, Alexander Lukashenko saat berkunjung ke pangkalan militer Obuz-Lesnovsky. (president.gov.by)

Setelah Lukashenko terpilih kembali pada Agustus 2020, Belarus terus mendapat tekanan dan sanksi dari negara-negara Barat. Pasalnya, ia dianggap melakukan kecurangan dalam pilpres dan melakukan kekerasan untuk membubarkan demonstran anti-pemerintah. 

Pada Juli tahun lalu, Lukashenko mendapat kecaman setelah sengaja mengubah arah maskapai Ryan Air 4978 yang dialihkan ke Minsk. Tindakan itu dilakukan untuk menangkap aktivis politik, Roman Protasevich yang diklaim sengaja mengumpulkan massa untuk berbuat onar, dilaporkan Gizmodo

Setelah pecahnya perang Rusia-Ukraina, Belarus terus mendapat tekanan. Kali ini, Barat membatasi perdagangan teknologi untuk menyuplai industri pertahanan, pesawat, dan maritim. Bahkan, perusahaan besar asal AS, Amazon, Intel, AirBNB berhenti beroperasi di Belarus. 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya