Buka Peluang Ekspor, 332 Produk UMKM Bogor Dapat Izin Edar BPOM

10 Jun 2025, 18:11 WIB

Linna Susanti

332 UMKM Bogor dapat NIE dari BPOM, Senin (9/6/2025). (Humas Pemkot Bogor).

Intinya sih...

Jadi momentum pengembangan ekspor dan pemasaran produk lokalWali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, mengapresiasi capaian ini dan menyebutnya sebagai langkah penting untuk meningkatkan daya saing produk lokal.
BPOM dorong pembinaan dan kolaborasi dengan akademisiJeffeta menekankan bahwa penerbitan NIE tidak berhenti sampai legalitas saja, tapi juga akan dilanjutkan dengan pembinaan.
Diharapkan serap tenaga kerja dan turunkan kemiskinanTak hanya soal izin, Jeffeta juga menyebut bahwa NIE memiliki dampak ekonomi luas, mulai dari penyerapan tenaga kerja hingga pengurangan angka kemiskinan.

Bogor, IDN Times – Sebanyak 332 Nomor Izin Edar (NIE) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) resmi diserahkan kepada pelaku usaha di Kota Bogor.

Penyerahan dilakukan langsung oleh Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, di Rumah Dinas Wali Kota, Senin (9/6/2025).

Penyerahan NIE ini menjadi bukti berkembangnya usaha lokal di Bogor. Kepala Balai BPOM Bogor, Jeffeta Pradeko Putra, menjelaskan total izin edar yang diserahkan mencapai 332.

“Keberadaan NIE sangat penting, tidak hanya untuk legalitas, tetapi juga menjaga mutu, manfaat produk, dan membuka akses pemasaran yang lebih luas,” kata Jeffeta.

1. Jadi momentum pengembangan ekspor dan pemasaran produk lokal

332 UMKM Bogor dapat NIE dari BPOM, Senin (9/6/2025). (Humas Pemkot Bogor).

Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, mengapresiasi capaian ini dan menyebutnya sebagai langkah penting untuk meningkatkan daya saing produk lokal.

“Ini menjadi momentum untuk lebih dalam mencari peluang ekspor sehingga pemasarannya jadi lebih luas lagi,” ujar Dedie.

Ia juga mengusulkan agar dibuatkan kegiatan khusus untuk memamerkan produk-produk lokal kepada calon pembeli.

2. BPOM dorong pembinaan dan kolaborasi dengan akademisi

332 UMKM Bogor dapat NIE dari BPOM, Senin (9/6/2025). (Humas Pemkot Bogor).

Jeffeta menekankan penerbitan NIE tidak berhenti sampai legalitas saja, tapi juga akan dilanjutkan dengan pembinaan. Salah satunya melalui kolaborasi antara BPOM dan Pemkot Bogor.

“Ini menjadi bukti nyata sinergi dalam mendukung produk lokal agar bisa bersaing di dunia internasional,” ungkap Jeffeta.

Pihak BPOM juga akan bekerja sama dengan akademisi untuk mendorong hilirisasi inovasi ke pelaku usaha lainnya.

3. Diharapkan serap tenaga kerja dan turunkan kemiskinan

Ilustrasi UMKM. (Dok. Bank Mandiri)

Tak hanya soal izin, Jeffeta juga menyebut NIE memiliki dampak ekonomi luas, mulai dari penyerapan tenaga kerja, peningkatan pajak daerah, hingga pengurangan angka kemiskinan.

“Target kami bukan hanya legalisasi produk, tapi juga memberikan dampak nyata bagi perekonomian lokal,” ucapnya