Buka Perdagangan 2024, Ma'ruf Amin Yakin Pasar Modal Bakal Cerah

Jakarta, IDN Times - Wakil Presiden, Ma'ruf Amin optimistis perekonomian Indonesia pada 2024 masih akan terus positif di tengah gejolak yang ada di perekonomian global. Salah satu hal yang memicu optimisme tersebut adalah baiknya kinerja pasar modal Indonesia sepanjang 2023 lalu.
Hal itu disampaikan Ma'ruf ketika membuka Perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) 2024 di Main Hall BEI, Jakarta, Selasa (2/1/2024).
"Jika mengaca pada kinerja pasar modal Indonesia sepanjang tahun 2023, maka kita pun sepantasnya optimis. Selain stabilitas pasar modal yang terjaga, pertumbuhan positif nampak dari meningkatnya aktivitas perdagangan, jumlah penghimpunan dana, serta jumlah investor ritel. Investor ritel pasar modal yang kini mencapai 12 juta lebih, mengindikasikan adanya partisipasi masyarakat yang kian baik," tutur Ma'ruf.
1. Pasar modal Indonesia diprediksi cerah selama 2024

Ma'ruf menambahkan, berbagai prestasi yang ditorehkan BEI sepanjang 2023 diharapkan mampu memberikan suntikan optimisme lebih besar lagi tidak hanya kepada pelaku pasar modal, melainkan juga kepada masyarakat luas.
Maka dari itu, Ma'ruf meyakini bahwa kinerja pasar modal Indonesia pada 2024 juga bakal positif seiring dengan tumbuhnya perekonomian Indonesia secara keseluruhan.
"Dengan eksekusi strategi dan kebijakan yang tepat, saya meyakini pasar modal Indonesia mampu berkinerja lebih cerah," kata dia.
2. 903 perusahaan tercatat di BEI pada 2023

Dari sisi suplai, jumlah perusahaan tercatat saham di BEI telah melampaui angka 900 pada 8 November 2023 lalu. Adapun sampai dengan saat ini terdapat 903 perusahaan tercatat sahamnya di BEI.
Berdasarkan laporan EY Global IPO Trends 2023, BEI menduduki peringkat ke-6 dari segi jumlah Initial Public Offering (IPO) dan peringkat ke-9 dari segi total fund-raised di antara bursa-bursa global.
Sepanjang tahun 2023, pencatatan efek baru di BEI meliputi 79 saham, 120 emisi obligasi, 3 ETF, 2 EBA-SP, dan 182 waran terstruktur dengan total fund-raised saham sebesar Rp54,14 triliun dan obligasi sebesar Rp126,97 triliun.
Penambahan pencatatan sebanyak 79 saham baru pada tahun 2023 ini merupakan pencapaian tertinggi sepanjang sejarah pasar modal Indonesia. Capaian tersebut meningkat 9,3 persen dibandingkan tahun lalu. Tak heran jika kemudian pertumbuhan jumlah perusahaan IPO tersebut jadi yang tertinggi se-Asia Tenggara (ASEAN).
"Tidak banyak yang tumbuh positif (untuk IPO). Semuanya di bawah Indonesia atau IDX," ujar Direktur Utama BEI, Iman Rachman pada penutupan perdagangan BEI 2023 akhir pekan lalu.
3. Investor pasar modal tembus 12 juta lebih

Pencapaian positif turut tercermin dari meningkatnya minat masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia. Investor pasar modal yang terdiri dari investor saham, obligasi dan reksa dana meningkat 1,85 juta investor menjadi 12,16 juta investor.
Sementara itu, khusus untuk investor saham, terdapat peningkatan 811 ribu investor saham menjadi 5,25 juta investor saham. Partisipasi investor ritel pun masih memiliki porsi transaksi tertinggi pada tahun 2023 dengan diikuti meningkatnya partisipasi dari kalangan investor institusi.
"Hal ini mencerminkan keyakinan investor yang masih cukup terjaga meski dihadapkan dengan berbagai tantangan serta situasi ekonomi global dan domestik," kata Iman.
Peningkatan jumlah investor ini merupakan hasil dari upaya yang dilakukan melalui kegiatan sosialisasi, edukasi, sekaligus literasi kepada masyarakat. Hingga 28 Desember 2023, di seluruh Indonesia telah berlangsung lebih dari 18 ribu kegiatan sosialisasi, edukasi, sekaligus literasi pasar modal dengan jumlah peserta mencapai lebih dari 3,1 juta orang.