Dalam dunia pasar modal, posisi harga tidak menentu dengan kondisi naik ataupun bahkan turun hingga menyentuh batas channel. Hal yang menyebabkan kenaikan ataupun penurunan harga pasar saham bisa karena faktor internal maupun eksternal. Berikut inilah beberapa penyebab naik turunnya harga saham:
Kepanikan
Perkembangan teknologi dan informasi membuat kemudahan bagi semua kalangan dalam menemukan banyak hal yang diinginkan. Seperti contohnya kejadian skandal besar yang pernah terjadi yakni Galaxy Note 7 pada tahun 2016 lalu meledak dan terbakar pada waktu itu.
Hal itu membuat keramaian yang cukup besar, sehingga banyak sekali media yang turut memberitakannya atas Galaxy Note 7 yang ditarik oleh pihak produksinya. Sehingga para investor panik dan sigap cepat untuk melepaskan semua sahamnya agar tidak mengalami kerugian, namun benar sahamnya Samsung downtrend sampai 6,3 persen.
Manipulasi Harga Saham
Sebenarnya naik turunnya harga saham bisa karena manipulasi pasar saja yang seringkali dilakukan oleh para investor pemilik modal besar. Caranya dengan menggunakan media massa lalu melakukan perubahan pada image sebuah perusahaan yang didasari adanya tujuan tertentu.
Hal itu dipastikan mempunyai dampak besar terhadap kenaikan ataupun penurunan harga pasar saham, meskipun situasi seperti itu tidak akan bisa bertahan lebih lama. Karena rekaman aspek fundamental pada laporan keuangan setiap perusahaan inilah yang bisa dijadikan sebagai senjata untuk membuat kondisi harga saham kembali lagi.
Pergerakan Nilai Rupiah Pada Mata Uang Asing
Fluktuasi nilai tukar uang khususnya rupiah terhadap mata uang asing memang menjadi penyebab naik turunnya harga pasar saham. Terlebih bagi perusahaan operasionalnya dalam bidang eksport import.
Pandemik Global
Seperti yang kita ketahui saat ini sejak 2020, dunia dilanda pandemik COVID-19 yang berdampak pada semua aspek kehidupan manusia baik itu ekonomi, sosial dan politik. Buntutnya terasa hingga pada harganya bursa efek saham yang berselancar turun.
Demikianlah uraian terkait apa itu bullish yang menjadi istilah di pasar saham atau bursa efek. Semoga dapat membantu kamu yang sedang memulai aktivitas sebagai investor saham.
Kondisi bullish juga memiliki kebalikannya yakni bearish yang artinya penurunan harga saham. Cek link terkait untuk mendapat penjelasan tentang bearish ya!