Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Screenshot 2025-10-06 150223.jpg
Realisasi pengadaan beras CBP. (Dok/Istimewa).

Intinya sih...

  • Realisasi program SPHP beras capai 463 ribu ton, 30 persen dari total pagu 1,5 juta ton.

  • Capaian SPHP jagung sudah mencapai 1.611 ton, 3 persen dari total pagu sebesar 50,38 ribu ton.

  • Distribusi stok beras dilakukan secara strategis ke berbagai provinsi di Indonesia.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Perum Bulog melaporkan posisi stok beras nasional per Minggu (6/10/2025) mencapai 3.905.586 ton, yang terdiri dari 3,86 juta ton cadangan beras pemerintah dan 41,12 ribu ton berupa cadangan stok beras komersial.

"Seluruh stok ini telah tersebar ke berbagai wilayah di Indonesia dan siap digunakan untuk mendukung program-program penyaluran pemerintah dan menjaga stabilitas pangan," kata Kepala Divisi Perencanaan Operasional dan Pelayanan Publik Bulog Epi Sulandari dalam Rapat Koordinasi Inflasi Daerah di Kemendagri, Jakarta, Senin (6/10/2025).

1. Realisasi program SPHP beras capai 463 ribu ton

Pantauan stok beras jelang Natal dan Tahun Baru di Gudang Bulog Purwomartani, Rabu (4/12/2019). IDNTimes/Holy Kartika

Ia menjelaskan, realisasi program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) beras telah mencapai 463 ribu ton, atau sekitar 30 persen dari total pagu 1,5 juta ton. Penyaluran ini dilakukan secara rutin setiap hari di seluruh wilayah Indonesia.

“Dalam tujuh hari terakhir, rata-rata penyaluran SPHP mencapai sekitar 7.000 ton per hari,” ujar Epi.

Secara keseluruhan, program SPHP beras 2025 yang dijalankan Bulog berdasarkan penugasan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas), menargetkan penyaluran sebesar 1,5 juta ton. Rinciannya, 181 ribu ton telah disalurkan pada periode Januari–Maret 2025, sementara 1,318 juta ton sisanya ditargetkan untuk periode Juli–Desember 2025.

2. Capaian SPHP jagung sudah mencapai 1.611 ton

Ilustrasi panen jagung (ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah)

Selain beras, Bulog juga mengemban penugasan untuk menyalurkan Cadangan Jagung Pemerintah (CJP) kepada peternak, khususnya peternak ayam petelur. Hingga awal Oktober ini, realisasi SPHP jagung telah mencapai 1.611 ton, atau sekitar 3 persen dari total pagu sebesar 50,38 ribu ton yang ditargetkan hingga Desember 2025.

Adapun SPHP Jagung bertujuan untuk stabilisasi pasokan sekaligus menekan harga jagung pakan di tingkat peternak yang kemudian akan mempengaruhi kepada harga telur dan daging ayam.

“Sampai dengan tiga hari terakhir, kami telah menyalurkan sebanyak 1.611 ton jagung dalam program SPHP. Penyaluran ini difokuskan di wilayah sentra peternak jagung mandiri seperti Lampung, Jawa Tengah, dan Jawa Timur,” ujar Epi.

Dengan demikian, masih tersisa sekitar 48,77 ribu ton pagu SPHP jagung yang belum tersalurkan, Bulog memastikan penyaluran akan terus dilakukan secara bertahap sesuai permintaan dan kebutuhan di lapangan.

3. Distribusi beras di berbagai wilayah Indonesia

Cadangan beras pemerintah sudah tersebar di seluruh wilayah Indonesia. (Dok/Istimewa).

Distribusi stok beras dilakukan secara strategis ke berbagai provinsi. Beberapa wilayah dengan jumlah stok terbesar, antara lain:

  • DKI Jakarta, Banten: 320.021 ton

  • Sulsel-Sulbar: 556.194 ton

  • Nusa Tenggara Barat (NTB): 182.885 ton

  • Lampung: 178.283 ton

  • Jawa Timur (Jatim): 122.840 ton

  • Jawa Tengah (Jateng): 139.940 ton

Adapun provinsi lain seperti Papua, Maluku, Kalimantan, Sulawesi, hingga wilayah Indonesia timur juga telah memperoleh distribusi yang memadai sesuai kebutuhan masing-masing daerah.

4. Ketersediaan komoditas gula pasir, minyak goreng dan jagung

(Buruh tani jagung di Jawa Timur) ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani

Selain beras, BULOG juga mencatat stok ketersediaan komoditas pangan strategis lainnya, yaitu:

  • Gula Pasir: 13.981 ton

  • Minyak Goreng: 6.528 kiloliter

  • Jagung PSO (Public Service Obligation): 74.809 ton

  • Jagung Komersial: 11 ton

Editorial Team