Stok Beras SPHP Langka di Ritel Modern, Dirut Bulog: Masa?

- Distribusi beras SPHP dipercepat ke ritel modern, dengan penyaluran 7 ribu ton per hari.
- Stok beras SPHP cepat habis karena tingginya permintaan dan belum terisi kembali.
- Bulog membagikan 1 ton beras ke ojol saat CFD sebagai bagian dari Gerakan Pangan Murah (GPM).
Jakarta, IDN Times - Stok beras di ritel-ritel modern, terutama di minimarket kawasan Jabodetabek masih langka. Terutama beras SPHP Perum Bulog, yang harganya dipatok Rp12.500 per kilogram (kg).
Namun, Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani meragukan fakta tersebut.
"Masa?" kata dia bertanya kembali ke awak media, di kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Senin (1/9/2025).
Bahkan, Rizal mengatakan dirinya setiap hari ke lapangan untuk memastikan distribusi beras SPHP berjalan.
"Sudah, saya setiap hari ngecek. Kalau enggak percaya, kita cek saja ke lapangan sama-sama saya," ucap Rizal.
1. Distribusi ke ritel modern dipercepat

Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Solihin mengatakan ritel modern juga mendapatkan penugasan khusus untuk mendistribusikan beras SPHP.
Rizal mengatakan, pihaknya mempercepat penyaluran beras SPHP. Secara keseluruhan, Bulog menyalurkan 7 ribu ton beras SPHP per hari.
"Ya secepatnya, kita kalau perlu hari ini, ya hari ini. Semua nonstop. Teman-teman Bulog hari ini, tanggalannya hitam semua, gak ada yang tanggal merah. Dari Senin, ketemu Senin lagi," ucap Rizal.
2. Alasan stok beras SPHP cepat habis

Rizal mengatakan, jika stok beras SPHP habis, kemungkinan karena tingginya permintaan, dan stoknya belum terisi kembali.
"Ya, buktinya karena saking banyak yang beli habis, mungkin belum terisi lagi. Ini prosesnya memang melalui proses," ujar dia.
3. Bulog bagikan 1 ton beras ke ojol saat CFD

Selain mendistribusikan beras SPHP ke pasar tradisional dan ritel modern, Bulog juga menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM). Kemarin, Minggu (31/8), Bulog menjual 4 ton beras SPHP di CFD Jakarta, dan membagikan 1 ton beras SPHP untuk pengemudi ojek online (ojol).
"Alhamdulillah kita bawa 5 ton, laku 4 ton. Nah sisanya yang 1 ton saya bagikan ke teman-teman ojol," tutur Rizal.