Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Cara Menjadi Dropshipper, Dagang Tanpa Modal!

Ilustrasi Bisnis. (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Berbisnis atau berdagang online juga bisa lho tanpa modal. Caranya ialah dengan bisnis dropship, alias menjual produk yang dibuat pihak lain atau supplier.

Tapi perlu dipahami dulu, dropshipper itu tak sama dengan reseller. Apa bedanya? Kalau reseller kamu harus punya stok barang, lalu kamu jual kembali, dan kamu juga yang mengirimnya ke pembeli.

Sementara itu, dropshipper adalah pedagang yang menjual produk orang lain tanpa perlu menyetok barang dan mengirimnya sendiri. Jadi, supplier yang akan mengirimkan produk itu langsung ke pembeli.

Maka dari itu, dropship kerap disebut bisnis tanpa modal uang. Kamu hanya perlu mempromosikan suatu produk dengan harga yang juga memberi untung buat kamu. Jika ada yang membeli, otomatis sang pembeli membayar langsung harga asli dari produk tersebut dan juga ongkos kirim (ongkir). Sisa dari biaya yang dibayar pembeli kemudian menjadi keuntungan kamu sendiri.

Tapi, untuk sukses berbisnis dropship juga tidak instan, lho! Simak tipsnya.

1. Memilih niche produk yang spesifik dan menguntungkan

IDN Times/Shemi

Menentukan niche atau kategori produk adalah langkah awal yang sangat menentukan arah bisnis dropship kamu. Pilihlah niche yang tidak hanya kamu minati, tapi juga memiliki potensi pasar besar dan kompetitor yang masih bisa ditaklukkan. Misalnya, niche seperti produk kecantikan organik, peralatan bayi, atau aksesoris gadget memiliki pasar yang luas dan pelanggan yang loyal. Semakin fokus niche kamu, semakin mudah membangun brand dan memikat target pasar secara tepat.

Dengan niche yang spesifik, kamu bisa lebih mendalam dalam memahami kebutuhan pelanggan dan menyajikan konten yang relevan. Hal ini juga membantu kamu dalam optimasi toko dan strategi pemasaran, karena bisa menyesuaikan tone komunikasi dengan segmen pasar. Jangan asal pilih produk yang viral sesaat, utamakan potensi jangka panjang dan tren yang konsisten. Riset pasar sangat penting untuk menilai apakah produk kamu dibutuhkan dan bisa terus berkembang.

2. Bekerja sama dengan supplier yang terpercaya

Ilustrasi Bisnis. (IDN Times/Aditya Pratama)

Sebagai dropshipper, kamu tidak menyentuh langsung produk yang dijual. Itu sebabnya, memilih supplier yang handal adalah kunci. Supplier yang baik akan menjaga kualitas produk, proses pengemasan, kecepatan pengiriman, dan stok yang stabil. Jika supplier lambat atau produk yang dikirim tidak sesuai, reputasi toko kamu yang akan terkena dampaknya. Maka dari itu, penting untuk melakukan riset supplier, membaca ulasan, bahkan melakukan tes order sebelum memutuskan kerja sama.

Jalin komunikasi intens dengan supplier dan pastikan mereka memiliki sistem yang jelas serta bisa diajak bekerja sama dalam jangka panjang. Jangan ragu untuk memiliki lebih dari satu supplier cadangan agar kamu tidak tergantung pada satu pihak saja. Ketersediaan stok dan kecepatan respon dari supplier sangat berpengaruh pada kepuasan pelanggan, yang nantinya akan menentukan kelangsungan bisnis dropship kamu.

3. Optimasi toko dan branding online

Ilustrasi e-commerce. (IDN Times/Aditya Pratama)

Toko online yang profesional dan menarik akan meningkatkan kepercayaan konsumen. Gunakan foto produk berkualitas, deskripsi yang informatif, serta desain visual yang konsisten dengan identitas brand kamu. Baik itu di marketplace seperti Shopee, Tokopedia atau melalui website sendiri, tampilkan toko kamu layaknya bisnis sungguhan, bukan hanya sekadar akun jualan biasa. Ini akan membedakan kamu dari ratusan dropshipper lain yang asal upload produk.

Branding juga meliputi gaya komunikasi kamu di media sosial dan layanan pelanggan. Gunakan bahasa yang sesuai dengan target pasar, konsisten dalam menjawab pesan, dan hadirkan nilai tambah seperti tips, testimoni, atau konten edukatif. Branding yang kuat akan membangun loyalitas dan membuat pelanggan lebih mudah mengingat toko kamu, bahkan tanpa mereka tahu kamu menjalankan sistem dropship.

4. Promosi aktif dan pemasaran yang efektif

Ilustrasi Arisan. (IDN Times/Aditya Pratama)

Tanpa promosi, toko dropship akan sulit berkembang karena kamu bersaing dengan banyak penjual lain. Gunakan media sosial (Instagram, TikTok, Facebook) sebagai etalase dan tempat membangun interaksi. Sesuaikan konten dengan tren dan karakter audiens kamu. Promosi bisa dilakukan melalui konten edukatif, giveaway, testimoni, hingga paid ads untuk menjangkau pasar yang lebih luas secara cepat.

Selain itu, pelajari teknik pemasaran digital seperti Facebook Ads, TikTok Ads, atau SEO jika menggunakan website. Dengan data yang akurat dari promosi, kamu bisa tahu produk mana yang laris dan strategi mana yang efektif. Investasi di pemasaran akan mempercepat pertumbuhan toko dropship kamu dan membuka peluang untuk memperluas pasar ke depannya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Jumawan Syahrudin
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us