Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

CEK FAKTA: Ganjar Sebut Kelangkaan Pupuk Gak Cuma di Jateng

Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo (YouTube/IDN Times)

Jakarta, IDN Times - Calon presiden (Capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto, menyinggung petani di Jawa Tengah (Jateng) sulit mendapatkan pupuk.

Merespons hal tersebut, Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengatakan, kelangkaan pupuk tak hanya terjadi di Jateng, tapi juga di berbagai provinsi lain.

"Untuk Pak Prabowo, saya harus mengingatkan Pak, pupuk langka terjadi di Papua, pupuk langka terjadi di Sumatra Utara, Pak, pupuk langka terjadi di NTT, NTB, Kalimantan Timur, termasuk bensin," kata Ganjar di debat perdana capres 2024 di kantor KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023).

Berdasarkan temuan Ombudsman, tercatat Kota Sabang, Aceh sudah tak pernah mendapatkan pupuk bersubsidi selama lima tahun, terhitung sampai 19 Juni 2023.

Kelangkaan pupuk bersubsidi juga terjadi di Kabupaten Madiun, Jawa Timur (Jatim), sehingga para petani harus membuat pupuk organik yang berasal dari limbah atau kotoran ternak. 

Berdasarkan penelitian Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), terjadi kelangkaan pupuk di Lampung. Misalnya di Kabupaten Lampung Tengah, di mana pada tahun 2022, di mana alokasi pupuk bersubsidi untuk jenis NPK hanya 22 persen dari kebutuhan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani (RDKK) yang diusulkan.

Lebih lanjut, untuk pupuk bersubsidi jenis urea hanya 58 persen dari RDKK yang diusulkan. Secara total, alokasi pupuk bersubsidi di Lampung Tengah hanya 122.576 ton dari total kebutuhan 402.057 ton, alias hanya 30,5 persen dari kebutuhan.

Selain itu, ada kelangkaan pupuk di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 2022 lalu. Tercatat, petani di wilayah tersebut hanya memperoleh 100 kilogram (kg) pupuk bersubsidi jenis phonska. Padahal, yang dibutuhkan ialah 400 kg pupuk bersubsidi jenis phonska.

Berdasarkan data Ombudsman perwakilan NTT, terjadi kelangkaan pupuk sejak 2021 hingga 2022, khususnya di Kabupaten Kupang, Manggarai, Sumba Barat Daya, Sabu Raijua. Bahkan, ada keluhan petani yang menyatakan stok pupuk kosong di tingkat pengecer dan distributor.

Adapun stok pupuk subsidi di Nusa Tenggara Barat (NTB) per awal Januari 2023 disebut masih memenuhi kebutuhan. Berdasarkan sidak Pupuk Indonesia pada 12 Februari 2023 lalu, tercatat stok pupuk bersubsidi dengan jenis urea sekitar 47 ribu ton, dan NPK sekitar 10 ribu ton. Pupuk Indonesia menyatakan stol itu cukup untuk kebutuhan NTB selama satu bulan. Pupuk Indonesia sendiri mengirim 6 ribu ton pupuk bersubsidi rutin, dan dalam satu bulan dilakukan sebanyak dua kali.

Kelangkaan pupuk bersubsidi dikeluhkan di Kabupaten Bengkalis, Riau. Pada tahun 2023, alokasi pupuk urea untuk wilayah tersebut ialah 894 ton, dan pupuk NPK 500 ton. Namun, petani di lapangan mengeluhkan adanya pengurangan kupta dan ketersediaan pupuk di tingkat pengecer. Akibatnya, saat pemupukan tak ada stok pupuk yang tersedia.

Kelangkaan itu juga terjadi di Sumatra Utara, tepatnya di Kecamatan Sei Rampang, Kabupaten Serdang Bedagai, di mana alokasi pupuk subsidi NPK Phonska hanya 53 persen dari kebutuhan petani.

Dilansir ANTARA, kelangkaan pupuk bersubsidi, khususnya NPK dirasakan di Kabupaten Manokwari, Papua Barat. Tahun ini, dari 3.600 ton kebutuhan pupuk NPK bersubsidi yang diajukan, yang disetujui hanya 700 ton.

 

Baca berita terbaru terkait Pemilu 2024, Pilpres 2024, Pilkada 2024, Pileg 2024 di Gen Z Memilih IDN Times. Jangan lupa sampaikan pertanyaanmu di kanal Tanya Jawab, ada hadiah uang tunai tiap bulan untuk 10 pemenang.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah
EditorSunariyah
Follow Us