Unggahan di Facebook berisi informasi lowongan kerja PT Pertamina 2025, termasuk persyaratan dan iming-iming gaji.
Pertamina membantah unggahan tersebut dan menyatakan sebagai hoaks, belum membuka lowongan seperti yang diumumkan.
Lowongan pekerjaan hanya diumumkan lewat situs resmi dan media sosial Pertamina yang bercentang biru, bukan melalui unggahan Facebook.
Jakarta, IDN Times - Beredar informasi di media sosial Facebook terkait lowongan pekerjaan di PT Pertamina (Persero) pada November 2025.
Informasi soal rekrutmen itu diunggah akun bernama Info Seputar Loker. Dari pantauan IDN Times, akun tersebut mengunggah informasi soal lowongan pekerjaan tersebut pada 10 November lalu.
Lantas, apakah benar informasi tersebut? Berikut penelusuran Cek Fakta IDN Times.
Dalam unggahan tersebut, terdapat sebuah gambar yang berisikan informasi tentang pembukaan lowongan kerja PT Pertamina 2025.
Di dalam gambar atau poster tersebut juga disebutkan persyaratan untuk melamar kerja di Pertamina. Salah satunya adalah iming-iming gaji antara Rp7 juta hingg Rp25 juta.
Unggahan itu juga menyertakan tautan yang mengarah ke sebuah nomor Whatsapp yang langsung otomatis menanyakan perihal lowongan kerja tersebut.
Pertamina pun lantas membantah adanya pembukaan lowongan pekerjaan yang ada di unggahan Facebook tersebut.
VP Corporate Communication Pertamina, Muhammad Baron memastikan informasi tersebut adalah hoaks.
"Pertamina memastikan unggahan lowongan kerja pada link yang dimaksud adalah hoaks. Saat ini Pertamina belum membuka lowongan pekerjaan seperti diumumkan dalam poster yang diunggah melalui Facebook tersebut," ujar Baron, dikutip Minggu (16/11/2025).
Baron menjelaskan, lowongan pekerjaan Pertamina hanya diumumkan dan disampaikan lewat situs resmi www.pertamina.com serta media sosial Pertamina yang bercentang biru.
Selama ini, BUMN tersebut belum pernah membuka lowongan pekerjaan melalui unggahan di Facebook.
"Kami imbau masyarakat waspada, jangan menghubungi melalui pesan langsung di akun Facebook tersebut, atau menghubungi nomor telepon dalam unggahan. Karena rentan terhadap modus penipuan," kata Baron.