CEO Freeport-McMoRan: This Is a Win-win Situation
Jakarta, IDN Times - Richard Adkerson, CEO Freeport McMoRan Inc. memberikan tanggapannya terkait kesepakatan yang akhirnya terjadi setelah selesai menandatangani perjanjian pada Kamis (27/9) sore.
Melalui perjanjian itu, Inalum sebagai induk holding BUMN tambang, menguasai saham mayoritas--tentu setelah lunas membayar. Apa yang dikatannya? Berikut informasi selengkapnya.
1. Mengaku senang dan akan terus melanjutkan kesinambungan pengelolaan lingkungan
Kami telah menyetujui harga berdasarkan ketentuan dasar divestasi. Kami juga telah membahas banyak hal, semua orang sudah melakukan pekerjaan yang luar biasa dan ini adalah kesepakatan yang rumit, tetapi kami senang bahwa kami mencapai titik ini. Kami yakin dengan pemerintah, para menteri dan organisasi. Sekarang kita bergerak maju untuk menyelesaikan transaksi ini secepat yang kita bisa.
Richard mengatakan bahwa ini adalah momen yang penting untuk Freeport dengan menjalin hubungan bersama Inalum. Selanjutnya, semua pihak akan menjaga kesinambungan operasi untuk memastikan pengelolaan lingkungan ini ditangani dengan baik dan benar.
Seperti diberitakan IDN Times sebelumnya, semua pihak sepakat di angka US$3,85 miliar atau sekitar Rp55 triliun agar Inalum bisa menguasai 51 persen saham PT FI.
2. Situasi yang saling menguntungkan
Saya yakin kami akan memiliki stabilitas yang lebih baik dan tidak ada lagi kontroversi yang selama ini terjadi dalam bisnis ini selama beberapa tahun sebelumnya. Kami menanggapi ambisi pemerintah dan saya berharap ini juga akan memungkinkan kami untuk menstabilkan operasi.
Ia menambahkan bahwa kesepakatan ini akan menciptakan banyak peluang untuk Inalum, Freeport, orang-orang Papua, dan para pekerja. Menurutnya, ini adalah "win-win situation."
3. Langkah selanjutnya yang harus dilakukan
Direktur Utama Inalum, Budi Gunadi Sadikin menjelaskan langkah berikutnya adalah mengurus beberapa dokumen dan izin administratif.
"Setelah itu, tranfer dana. Kita mengharapkan akhir November sudah tersedia, secepat mungkin," kata Budi di Ruang Sarulla Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jakarta, Kamis (27/9) setelah menandatangani perjanjian.
