Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pada 13 Mei 2012, Perdana Menteri Noda menghadiri KTT Jepang-Tiongkok-Korea ke-5 yang digelar di Beijing, Republik Rakyat Tiongkok. (内閣官房内閣広報室, This file is licensed under the Creative Commons Attribution 4.0 International license, via Wikimedia Commons)
Pada 13 Mei 2012, Perdana Menteri Noda menghadiri KTT Jepang-Tiongkok-Korea ke-5 yang digelar di Beijing, Republik Rakyat Tiongkok. (内閣官房内閣広報室, This file is licensed under the Creative Commons Attribution 4.0 International license, via Wikimedia Commons)

Intinya sih...

  • China mendorong Jepang dan Korea Selatan untuk memperdalam kepercayaan serta komunikasi guna meningkatkan integrasi ekonomi.
  • Ketiga negara sepakat mempercepat persiapan KTT antara Perdana Menteri China, Jepang, dan Korea Selatan yang dijadwalkan berlangsung akhir tahun ini.
  • China dan Jepang sepakat mengadakan Dialog Keamanan China-Jepang sesegera mungkin untuk membahas isu-isu strategis di kawasan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – China kembali menyerukan perdagangan bebas dan kerja sama regional di tengah perubahan dan ketidakpastian global. Menteri Luar Negeri Wang Yi mendorong Jepang dan Korea Selatan untuk memperdalam kepercayaan serta komunikasi guna meningkatkan integrasi ekonomi.

Dalam pertemuan di Tokyo pada Sabtu (22/3/2025), Wang menekankan pentingnya stabilitas rantai pasokan dan perdagangan di kawasan. Seruan ini datang di tengah kebijakan perdagangan Presiden AS Donald Trump yang semakin menimbulkan kekhawatiran di Asia.

1. Wang Yi mendorong integrasi ekonomi regional

Bendera Korea Selatan (pexels.com/aboodi vesakaran)

Setelah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Jepang Takeshi Iwaya dan Menteri Luar Negeri Korea Selatan Cho Tae-yul, Wang Yi mengatakan bahwa ketiga negara harus memperkuat komunikasi dan kerja sama.

“[Kami] semua sepakat bahwa dalam situasi internasional yang penuh perubahan dan ketidakpastian, serta pemulihan ekonomi dunia yang lesu, China, Jepang, dan Korea Selatan perlu lebih memperkuat komunikasi, meningkatkan saling percaya, memperdalam kerja sama, dan memberikan lebih banyak faktor stabilisasi bagi perdamaian serta pembangunan regional,” ujar Wang, dikutip dari South China Morning Post, Sabtu (22/3/2025).

Lebih lanjut, Wang menyatakan pentingnya menjaga integrasi ekonomi regional, kelancaran produksi dan rantai pasokan, serta komitmen pada perdagangan bebas dan multilateralisme.

2. Jepang dan Korea Selatan sepakat percepat KTT tiga negara

Bendera Jepang (Toshihiro Oimatsu from Tokyo, Japan, CC BY 2.0, via Wikimedia Commons)

Iwaya menyoroti kondisi internasional yang semakin serius dan mengatakan bahwa dunia berada di titik perubahan.

“Lebih penting dari sebelumnya bagi kita untuk berusaha mengatasi perpecahan dan konflik melalui dialog serta kerja sama,” ujar Iwaya, dikutip dari The Japan News by the Yomiuri Shimbun, Sabtu (22/3/2025).

Sebagai langkah konkret, ketiga negara sepakat mempercepat persiapan KTT antara Perdana Menteri China Li Qiang, Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba, dan pemimpin Korea Selatan yang dijadwalkan berlangsung akhir tahun ini. Selain itu, diskusi mengenai perjanjian perdagangan bebas yang sempat terhenti sejak 2019 juga akan dilanjutkan.

3. China sikapi isu Korea Utara dan hubungan dengan Jepang

ilustrasi bendera China (pexels.com/aboodi vesakaran)

Terkait Korea Utara, Wang mengatakan bahwa China siap bekerja sama dengan semua pihak demi mencapai solusi politik.

“Saat ini, situasi di Semenanjung Korea sangat kompleks, sensitif, tidak stabil, dan penuh ketidakpastian yang meningkat,” kata Wang.

Ia menambahkan bahwa semua pihak perlu menghadapi akar permasalahan di Semenanjung Korea, saling mendekati, menunjukkan niat baik, serta berupaya membangun interaksi positif dan mencari titik temu terbesar dari kepentingan masing-masing.

Sementara itu, hubungan China-Jepang menunjukkan perkembangan positif, terutama dalam dialog ekonomi tingkat tinggi yang juga digelar di Tokyo. Jepang mengungkapkan adanya kemajuan dalam pembahasan larangan impor makanan laut oleh China, yang diberlakukan setelah pelepasan air limbah Fukushima pada 2023.

Namun, beberapa isu historis dan keamanan tetap menjadi tantangan. Wang meminta Jepang memenuhi komitmennya terkait sejarah dan Taiwan.

“Tahun ini menandai 80 tahun kemenangan Perang Perlawanan Rakyat China terhadap Agresi Jepang. Pada momen penting ini, kami berharap Jepang membuat pilihan bijak dan mengirimkan sinyal yang benar kepada dunia,” ujar Wang.

Selain itu, China dan Jepang sepakat mengadakan Dialog Keamanan China-Jepang sesegera mungkin untuk membahas isu-isu strategis di kawasan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team