Proyek ambisius ini diperkirakan menelan biaya fantastis sekitar 1,2 triliun yuan, atau setara dengan 170 miliar dolar AS (sekitar Rp2.770 triliun). Bendungan tersebut dirancang untuk menghasilkan listrik sekitar 300 miliar kilowatt-jam setiap tahunnya.
Kapasitas energi yang dihasilkan diproyeksikan tiga kali lebih besar dibandingkan Bendungan Tiga Ngarai, yang merupakan bendungan terbesar saat ini. Angka produksi tersebut setara dengan jumlah yang dikonsumsi oleh seluruh Inggris pada tahun lalu.
Bendungan ini akan dibangun di sebuah ngarai besar yang dikenal sebagai "The Great Bend", memanfaatkan penurunan elevasi sungai setinggi 2 ribu meter dalam rentang 50 kilometer. Pembangunannya akan melibatkan pengalihan air melalui terowongan untuk menggerakkan lima stasiun pembangkit bertingkat.
Pembangunan ini merupakan bagian dari agenda China untuk memperluas portofolio energi terbarukan dan mencapai target emisi karbon nasional. Pemerintah China juga memiliki kebijakan "xidiandongsong", yaitu mengirim pasokan listrik dari wilayah barat ke pusat industri di timur. Beijing berjanji akan mempertimbangkan aspek lingkungan dalam membangun bendungan ini.
"Penekanan khusus harus diberikan pada konservasi ekologis untuk mencegah kerusakan lingkungan," tutur Li, dilansir dari NBC.