Mengenal Nisbah Aktiva Tetap terhadap Modal Bersih 

Digunakan untuk menilai pemanfaatan aktiva tetap

Pernahkah kamu mendengar tentang nisbah aktiva tetap terhadap modal bersih? Jenis nisbah ini biasa digunakan untuk mengetahui seberapa banyak aset perusahaan yang tidak dapat digunakan. 

Biasanya perhitungan ini juga dihitung untuk menjadi indikator dari solvabilitas suatu perusahaan. Solvabilitas sendiri merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya. 

Nah, untuk memperjelasnya, berikut penjelasan lengkap mengenai nisbah aktiva tetap terhadap modal bersih. Simak selengkapnya di sini, ya!

Baca Juga: Modal Disetor: Pengertian, Jenis, dan Cara Penyetorannya

1. Apakah nisbah aktiva tetap terhadap modal bersih itu?

Mengenal Nisbah Aktiva Tetap terhadap Modal Bersih ilustrasi investasi (pexels.com/Lukas)

Nisbah aktiva tetap terhadap modal bersih merupakan perhitungan sederhana yang menjadi indikator dari solvabilitas dari perusahaan. Dengan kata lain, perhitungan ini dapat menunjukkan proporsi aktiva tetap dari sebuah perusahaan yang sedang tidak bisa digunakan atau dibekukan karena harus memenuhi kewajiban atau utangnya. 

Nilai dari nisbah aktiva tetap terhadap modal bersih ini sendiri memiliki ketentuan tersendiri. Dalam ketentuan bidang perbankan, dikatakan bahwa nisbah aktiva tetap terhadap modal bersih ini tidak boleh melebih 50 persen. 

2. Perhitungan nisbah aktiva tetap terhadap modal bersih

Mengenal Nisbah Aktiva Tetap terhadap Modal Bersih xdana.com

Dalam menghitung nisbah aktiva tetap terhadap modal bersih, kamu bisa menggunakan rumus. Berikut rumusnya:

Nisbah aktiva tetap terhadap modal bersih = Aktiva Tetap : Modal Bersih

Jika hasil dari perhitungan tersebut lebih dari 0,75 persen, maka perusahaan tersebut berinvestasi secara berlebihan pada aset nonlikuid. Hal tersebut juga menandakan bahwa uang tunai yang tersisa terlampau sedikit untuk melaksanakan operasional perusahaan.

Selain itu, tingginya hasil perhitungan tersebut menjadi gambaran dari bagaimana suatu perusahaan tak mampu memanfaatkan aktiva tetapnya dengan efisien. Perusahaan akan dikatakan baik jika memiliki nilai nisbah aktiva tetap terhadap modal bersih sebesar 0.50 atau lebih rendah.

Baca Juga: Neraca Perdagangan: Pengertian, Jenis, dan Penghitungannya

Demikian pembahasan mengenai nisbah aktiva tetap terhadap modal bersih perusahaan. Perhitungan tersebut dilakukan dengan tujuan bisa mengetahui apakah perusahaan tersebut bisa memenuhi kewajibannya atau tidak. 

Topik:

  • Cynthia Nanda Irawan
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya