Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
pejabat news maker
Kolase para pejabat negara yang news maker (IDN Times/collage support by AI generated content)

Intinya sih...

  • Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan baru setelah reshuffle kabinet pada September 2025, menjadi pusat pemberitaan terkait kebijakan fiskal dan moneter baru.

  • Bahlil Lahadalia, Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), banyak menjadi sorotan publik dan media sepanjang 2025 karena gaya ucapannya, implikasi kebijakan, ataupun reaksi terhadapnya.

  • Dadan Hindayana, Kepala Badan Gizi Nasional yang juga menjadi news maker di bidang ekonomi.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menjadi menteri atau pejabat tinggi negara tidak otomatis menjadikan seseorang pusat perhatian media. Di era media sosial, seorang menteri tak hanya dinilai dari kebijakan yang dibuat, tetapi juga dari apa yang diucapkannya.

Satu kalimat bisa menjadi headline nasional, memicu polemik, atau menggerakkan opini publik dalam hitungan menit. Ketika kebijakan, pernyataan, dan gaya komunikasi seorang pejabat berulang kali memicu kontroversi, diskusi publik, bahkan gejolak pasar, sosok tersebut bertransformasi menjadi news maker.

Menteri dan pejabat news maker memainkan peran ganda: sebagai pengambil kebijakan sekaligus produsen narasi yang membentuk persepsi publik terhadap arah kekuasaan dan negara. Kali ini IDN Times akan menyajikan deretan menteri dan pejabat di bidang ekonomi yang menjadi news maker. Siapa saja mereka?

1. Purbaya Yudhi Sadewa

Infografis pernyataan kontroversial Purbaya Yudhi Sadewa. (Support by AI Generated Content)

Purbaya Yudhi Sadewa menjabat sebagai Menteri Keuangan setelah reshuffle kabinet pada September 2025, Purbaya ditunjuk menggantikan Sri Mulyani Indrawati, dan langsung menjadi pusat pemberitaan terkait kebijakan fiskal dan moneter baru.

Pada awal menjabat, dia banyak dibahas karena posisi barunya serta pernyataannya yang mengundang komentar dari ekonom dan pengamat dalam konteks tantangan ekonomi di Indonesia. Dia juga menjadi headline utama media ekonomi domestik dan internasional.

Usai dilantik, dia langsung mengejutkan publik dengan komentarnya tentang aksi demonstrasi yang pada waktu itu tengah menyarakan tuntutan 17+8. Meski mengaku belum mempelajari tuntutan tersebut, dia menilai tuntutan itu merupakan suara sebagian kecil masyarakat yang merasa tidak puas dengan kondisi ekonomi saat ini.

“Itu kan suara sebagian kecil rakyat kita. Mungkin ada yang merasa terganggu, hidupnya masih kurang,” ujar dia saat konferensi pers di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin, 8 September 2025.

Meski demikian, keesokan harinya dia meminta maaf.

"Ini kan saya masih pejabat baru di sini, menterinya juga menteri kagetan. Jadi kalau ngomong, kalau kata Ibu Sri Mulyani, (saya) gayanya koboi. Waktu di LPS sih ga ada yg monitor, jadi saya tenang," tutur Purbaya kepada awak media usai serah terima jabatan (sertijab) dengan Sri Mulyani di Aula Mezanin Gedung Djuanda I Kemenkeu, Selasa, 9 September 2025.

"Ternyata di Keuangan beda bu, salah ngomong langsung dipelintir sana sini. Jadi kemarin kalau ada kesalahan saya mohon maaf dan ke depan akan lebih baik lagi," sambungnya.

Dia pun disorot media internasional karena optimismenya tentang target ekonomi 8 persen, juga rencana meninjau kembali anggaran 2026 dan proyeksi fiskal.

Berikut daftar pernyataan dan kebijakan Purbaya yang sempat menjadi sorotan:

Daftar pernyataan kontroversial Purbaya Yudhi

Isu

Pernyataan

15 Mei (Saat masih Ketua LPS)

Tantang prediksi IMF

“Kalau saya nggak pakai IMF. Menurut saya IMF bodoh, kalau nggak percaya, lihat track record-nya. Jangan tanya IMF, kalau nanya prediksi ekonomi, tanya saya saja.”

8 September

Tuntutan demo 17+8 hanya suara sebagian kecil rakyat.

“Itu kan suara sebagian kecil rakyat kita. Mungkin ada yang merasa terganggu, hidupnya masih kurang.”

 10 September

Ulti BGN lapor setiap bulan karena penyerapan lambat

“Sebulan sekali kita akan jumpa pers dengan Kepala BGN. Kalau penyerapannya jelek, dia harus menjelaskan ke publik."

11 September

Penempatan dana Rp200 triliun ke perbankan Himbara

"Begitu saya masuk ke Kemenkeu, lihat sistem finansial kita agak kering..." "Dari Rp430 triliun, saya pindahkan Rp200 triliun ke sistem perbankan, agar bisa menyebar dan ekonomi tumbuh."

16 September

Balas kritik Didik Rachbini soal penempatan dana Rp200 T

"Nggak ada masalah. Jadi Pak Didik harus belajar lagi kelihatannya."

Ulti kementerian yang dananya nganggur

"Saya akan kasih waktu sampai akhir Oktober. Kalau mereka, kita perkirakan gak bisa belanja sampai akhir tahun, ambil uangnya."

9 Oktober

Sindir dan ancam mafia migas

"Kalau ada mafia migas yang membayar uang segitu banyak, kenapa gak ada yang datang ke gue ya? Saya nunggu bayaran sebetulnya. Cuma gak ada. Tapi itu salah satu lawan kita yang harus kita lawan."

Beri syarat ke BEI jika ingin dapat insentif

"Akan saya berikan insentif kalau Anda sudah merapikan perilaku investor di pasar modal. Artinya, yang goreng-gorengan dikendalikan sama dia lah, supaya investor kecil terlindungi, baru saya pikirin insentifnya."

28 Oktober

Janji tak akan naikkan pajak sebelum pertumbuhan ekonomi 6 persen

"Saya akan menaikkan pajak pada saat pertumbuhan ekonomi di atas 6 persen. Anda juga akan senang membayar pajaknya."

3 November

Pemangkasan transfer daerah

“Kemarin datang ke saya ribut aja, uangnya masih banyak. Padahal, habiskan saja dulu duitnya baru ribut ke saya. Begitu saya lihat, oh duitnya masih banyak."

Mau investigasi mafia KUR

"Saya ini pelit, tidak suka rugi. Nanti saya akan periksa itu... Nanti kalau ada yang ribut, Bapak Ibu jagain saya ya."

14 November

Utang Whoosh ke China

“Kalau saya, mending nggak bayar. Cuma, gini, ini kan ada kebijakan pimpinan di atas, seperti Presiden dan lain-lain.”

1 Desember

Balas kritik majalah The Economist

"Dia bilang saya salah, saya ini, gue bilang dasar majalah bego. Oh iya dong, kan dia punya ekonomnya kan harusnya. Ternyata emang dugaan saya betul, dia gak sepintar saya."

1 Desember

Task Force The Bottlenecking kasus investasi

"Kalau ada yang ragu, Purbaya emang tahu hukum apa?... Saya kemampuan hakimnya udah setingkat Abu Nawas."

2. Bahlil Lahadalia

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia di ITJ Plumpang (IDN Times/Pitoko)

Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia banyak menjadi sorotan publik dan media sepanjang 2025 — baik karena gaya ucapannya, implikasi kebijakan, ataupun reaksi terhadapnya.

Sebagian kritik muncul bukan hanya karena isi pernyataan, tetapi karena publik menilai ada ketidakcocokan antara pernyataannya dan pengalaman masyarakat lapangan. Selain itu, cara penyampaian yang keras atau defensif pun dinilai menjadi penyebab publik kerap mengkritiknya. Apalagi isu energi dan lingkungan adalah isu yang sensitif bagi publik.

Daftar pernyataan kontroversial Bahlil Lahadalia

Isu

Pernyataan

5 Juni

Isu tambang nikel di Raja Ampat

“Tambangnya di Pulau Gag, cukup jauh dari sana.”

9 September

Kuota impor BBM

“Impor untuk 2025 kan kuotanya itu 110 persen dibandingkan 2024. Sangatlah tidak benar kalau kita tidak berikan kuota impor, tetapi selebihnya silakan kolaborasi B to B sama Pertamina.”

19 Oktober

Respons terhadap isu teguran Presiden

“Saya belum tahu itu. Itu yang tahu itu hanya Bapak Presiden. Ya, kita sesama bis kota jangan saling mendahului, ya.”

20 Oktober

Teguran kepada operator SPBU swasta

“(BBM) ada yang bilang ‘Pak, yang ini habis, yang ini habis, Pak’… lho, ini impor, ini negara hukum, ada aturan, bukan negara tanpa tuan. Kalau tak mau ikut aturan, silakan bisnis di luar negeri.”

Klaim pemulihan listrik di Aceh

Mengklaim listrik di Aceh Tamiang “hampir pulih total”

3. Dadan Hindayana

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana (IDN Times/Aryodamar)

Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana pun menjadi salah satu pejabat pemerintah yang menjadi sorotan sepanjang tahun ini. Hal itu tidak lepas dari program yang menjadi tanggung jawab lembaga yang dipimpinnya, Makan Bergizi Gratis.

Berbagai kritik publik terhadap program tersebut, kerap berujung sorotan pada Dadan. Kontroversi terkait pernyataan Dadan pun didukung oleh gaya komunikasinya yang tidak memiliki latar belakang politik. Pernyataannya kerap dinilai "kepeleset" di awal masa jabatannya.

Pernyataan kontroversial Dadan Hindayana

Isu

Pernyataan

25 Januari

Usulan serangga dan ulat sagu dalam program MBG

“Sebagian masyarakat Gunung Kidul biasa mengkonsumsi belalang… masyarakat Papua biasa makan ulat sagu…”

Soal menu MBG tanpa susu

"Kenapa susu tidak boleh diberikan serempak di seluruh Indonesia? Karena susu kita masih 80 persen impor."

23 Maret

Komen soal pemain Timnas kalah karena kurang gizi

“Jadi jangan heran kalau PSSI itu sulit menang karena main 90 menit berat. Kenapa? Karena gizinya tidak bagus, dan banyak pemain bola lahir dari kampung.”

26 Mei

Pengalaman pribadi anaknya minum susu

“Dulu dua anak saya minum susu dua liter per hari, sehingga mereka tumbuh tinggi.”

18 Desember

Heboh video Dadan main golf di tengah kondisi bencana

“Saya hadir di acara Charity Golf … untuk penggalangan dana pendidikan dan bantuan korban bencana…”

4. Sri Mulyani

Menteri Keuangan Sri Mulyani. (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani pun sempat menjadi sorotan selama mengemban jabatan tersebut di kabinet Prabowo Subianto. Isu soal dirinya mundur sudah berembus sejak Maret. Meski kabar tersebut tidak terbukti, publik lantas terus memberi sorotan kepadanya.

Nama Sri Mulyani terus menjadi pusat pemberitaan juga tidak lepas dari peran jabatannya sebagai Menteri Keuangan sebelum terkena reshuffle. Dia adalah salah satu figur “lintas rezim” karena menjabat posisi yang sama sejak pemerintahan Joko "Jokowi" Widodo. Tanpa pernyataan yang kontroversial pun, namanya menjadi sorotan terutama terkait kebijakan pajak dan utang luar negeri.

Isu

Pernyataan

18 Maret

Jawab soal isu mundur

“Saya tegaskan, saya ada di sini, berdiri, dan tidak mundur.”

1 Juli

Proyeksikan pertumbuhan ekonomi di bawah asumsi dasar APBN 2025

“Pemerintah akan mencoba melakukan berbagai langkah untuk memitigasi sehingga pertumbuhan ekonomi bisa mendekati atau tetap terjadi 5 persen.”

5 Juli

Ingatkan Danantara jangan terlalu dominan

"“Danantara itu lembaga milik negara (state-owned). Kalau terlalu dominan dan tidak mampu menarik investasi dari sektor swasta, maka akan terjadi crowding out.”

7 Agustus

Pernyataan soal gaji guru dan dosen

“Ini salah satu tantangan bagi keuangan negara. Apakah semuanya harus dibiayai oleh keuangan negara atau ada partisipasi dari masyarakat?”

9 September

Pesan terakhir di gedung Kemenkeu, saat sertijab

“Tidak ada manusia yang sempurna. Pasti dalam menjalankan amanah ada kekurangan, ada kekhilafan dan untuk itu saya dengan rendah hati memohon maaf,”

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir. (IDN Times/Tino).

Menjadi news maker tidak sekadar karena ucapan yang kontroversial. Bisa pula disebabkan kebijakan-kebijakan yang menuai pro dan kontra. Kontroversi Erick Thohir saat menjabat Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), lebih banyak muncul dari kebijakan dan langkah struktural, bukan dari gaya bicara.

Sama seperti Sri Mulyani, Erick juga melanjutkan jabatan sejak kabinet pemerintahan sebelumnya.

Editorial Team