Efeknya Kurang Nendang, Purbaya Tarik Lagi Dana Rp75 Triliun di Bank

- Dana Rp75 triliun ditarik dan dibelanjakan pemerintah
- Injeksi likuiditas ke bank dinilai belum optimal
- Dukungan bank sentral terasa dalam sistem perekonomian
Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menarik kembali sebagian dana yang sebelumnya ditempatkan di perbankan.
Dari total penempatan sekitar Rp276 triliun, terdiri dari Rp200 triliun ditambah Rp76 triliun, sebanyak Rp75 triliun ditarik dan dialihkan untuk belanja, sementara sekitar Rp201 triliun masih berada di sistem perbankan.
"Yang Rp76 triliun kita tarik tapi kita belanjakan lagi. Jadi masuk ke sistem tapi nggak langsung dalam bentuk uang saya di bank, tapi uangnya masuk ke sistem lagi," katanya dalam media briefing di Kemenkeu, Jakarta, Rabu (31/12/2025).
1. Dana ditarik lalu dibelanjakan pemerintah

Purbaya menjelaskan, dampak kebijakan tersebut masih terasa di sistem keuangan. Sebab, dana yang sebelumnya ditempatkan di perbankan lalu ditarik kembali tetap disalurkan melalui belanja pemerintah pusat dan daerah.
"Sebelumnya dipinjemin pasti, tapi ditarik, saya masukin lagi ke sistem dalam bentuk belanja pemerintah daerah dan pusat. Jadi ke ekonomi dampaknya mungkin lebih positif," ujarnya.
2. Dampak injeksi dana ke bank dinilai belum optimal

Purbaya mengakui dampak injeksi likuiditas ke perbankan belum seoptimal perkiraan awal. Dia menyebut ekonomi seharusnya bergerak lebih cepat, namun terdapat sedikit perbedaan antara pemerintah dan bank sentral.
"Dampak kebijakan injeksi uang yang kita taruh di sistem perbankan, itu nggak seoptimal yang saya duga, saya estimasi sebelumnya. Harusnya ekonominya harusnya lari lebih cepat," tuturnya.
Dalam satu bulan terakhir, Purbaya menyampaikan kondisi sudah membaik. Ke depan, dengan kebijakan yang semakin selaras dengan Bank Indonesia (BI), dia menilai kinerja ekonomi berpeluang tumbuh lebih baik dibandingkan sebelumnya.
3. Dukungan bank sentral makin terasa

Purbaya juga menyebut dalam dua pekan terakhir bank sentral mulai mendukung kebijakan Kementerian Keuangan, sehingga likuiditas di sistem perekonomian bertambah.
"Harusnya artinya uang akan semakin banyak di sistem perekonomian. Jadi Anda nggak usah takut ekonomi kita akan melambat," katanya.
Purbaya menekankan tidak ada ketidaksinkronan antara Kemenkeu dan BI. Perbedaan yang terjadi lebih pada waktu dampak kebijakan. Saat ini, proses tersebut telah dipercepat dan ditata ulang, sehingga hambatan ke depan dinilai dapat diminimalkan.


















