Deloitte Bakal Pangkas 1.200 Karyawan, Ini Alasannya!
.jpg)
Jakarta, IDN Times - Kantor akuntan publik terbesar dunia, Deloitte, akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada sekitar 1.200 karyawannya di Amerika Serikat. Jumlah tersebut merupakan 1,5 persen dari total tenaga kerja mereka.
"Bisnis kami di AS terus mengalami permintaan yang kuat. Saat pertumbuhan dalam praktik tertentu melambat, kami mengambil tindakan sederhana jika diperlukan," kata Deloitte dilansir Financial Times, Minggu (23/4/2023).
Deloitte sendiri menjadi perusahaan konsultan kedua dunia yang mengumumkan pemutusan hubungan kerja. Sebelumnya, ada perusahaan Ernst&young yang akan memangkas 3 ribu pekerjanya di AS, karena kelebihan kapasitas di perusahaan.
Selain itu, dua perusahaan konsulutan lainnya juga membuat kebijakan yang sama. Kedua perusahaan itu adalah KPMG dan PricewaterhouseCoopers (PwC).
1. Jumlah karyawan besar

Pasca pandemik COVID-19, Deloitte melakukan perekrutan besar-besaran saat perusahaan sedang berkembang pesat. Alhasil, karyawannya di AS membengkak dari 65 ribu (2021) menjadi 80 ribu (2022), atau meningkat sebesar 15 ribu karyawan dalam satu tahun.
Kini, sebagian perusahaan dari industri konsultasi dinilai tumbuh dengan kuat, sisanya mengalami kontraksi. Namun, survei khusus perbankan investasi William Blair & Company bulan ini, hanya sepertiga dari penasihat M&A yang melaporkan mengalami pertumbuhan kuartal-ke-kuartal.
2. Konsultan McKinsey & Co memangkas 2 ribu pekerja

Sebelumnya, perusahaan konsultan McKinsey & Co berencana memangkas sekitar 2 ribu pekerjanya. Ini menjadi salah satu langkah PHK terbesar yang dilakukan perusahaan. Pengumuman ini diberitahukan pada Februari lalu.
Berdasarkan Bloomberg, pemangkasan dua ribu pekerja McKinsey ini jadi salah satu putaran PHK terbesar yang pernah ada.
Lebih lanjut, dijelaskan dari sumber yang mengetahui masalah tersebut, langkah (pemutusan hubungan kerja) itu akan menyasar staf pendukung yang tidak memiliki kontak langsung dengan klien perusahaan, yang dikenal sebagai penasihat bisnis di berbagai proyek.
Laporan itu mengatakan, PHK merupakan bagian dari proyek magnolia, yang diharapkan McKinsey akan membantu mempertahankan kumpulan kompensasi mitranya. Perusahaan juga sedang mencari cara untuk merestrukturisasi dan mengatur tim pendukungnya guna memusatkan beberapa peran.
3. KPMG pangkas 2 persen tenaga kerjanya di AS
.jpg)
Perusahaan akuntan kenamaan KPMG memangkas hampir 2 persen tenaga kerjanya di Amerika Serikat (AS). Hal ini membuat KPMG jadi big four firma akuntansi pertama yang melakukan PHK sekitar tujuh ratus karyawan.
"Bisnis dan prospek kami tetap kuat. Namun, kami telah mengalami ketidakpastian berkepanjangan yang mempengaruhi bagian tertentu dari bisnis Penasihat kami yang mendorong pertumbuhan besar dalam beberapa tahun terakhir," kata juru bicara KPMG