Yes! Luas Lahan Baku Sawah Indonesia Bertambah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertahanan Nasional Republik Indonesia mengumumkan data hasil verifikasi luas bahan baku sawah tahun 2019 dalam acara launching Agriculture War Room (AWR) di Gedung A Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (4/2).
Kementerian ATR/BPN merilis data luas lahan baku sawah nasional tahun 2019 adalah sebesar 7.463.948 hektare yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri ATR/Kepala BPN No.686/SK-PG.03.03/XII/2019 tanggal 17 Desember 2019.
1. Terjadi peningkatan luas lahan baku sawah sebesar 358.803 hektare
Menurut Keputusan Menteri ATR/Kepala BPN No.399/Kep-23.3/X/2018 tanggal 8 Oktober 2018, luas lahan baku sawah nasional menunjukkan angka sebesar 7.105.145 hektare. Artinya, pada tahun 2019 lalu mengalami peningkatan luas lahan baku sawah nasional sebesar 358.803 hektare.
"Jika dibandingkan dengan data di tahun 2018 yang telah diverifikasi ulang, tahun 2019 ini kita mengalami peningkatan sekitar 300 ribu hektare," ucap Menteri Agraria dan Tata Ruang Republik Indonesia, Sofyan Djalil di Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (4/2).
2. Faktor bertambahnya luas lahan baku sawah bertambah
Sofyan menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang membuat luas lahan baku sawah bertambah ketika diverifikasi ulang.
Editor’s picks
"Tahun 2018 kan diumumkan luas lahannya 7,1 juta hektare, banyak daerah yang komplain karena datanya belum tercover secara akurat, sehingga kita lakukan verifikasi ulang, misalnya tahun 2018 datanya waktu itu citra satelit itu musim hujan yang kelihatannya air, terus musim kalau musim kering ditanami, sehingga komplain-komplain tersebut kita akomodasi dan faktanya luas lahan baku sawah bertambah," ucapnya.
3. Ada beberapa daerah yang mengalami penambahan dan penurunan lahan
Dari total penambahan sebesar 358.803 luas lahan baku sawah, ada beberapa daerah yang mengalami penambahan setelah diverifikasi seperti wilayah Jawa Timur, Lampung, Sulawesi Selatan, Bangka Belitung, dan Yogyakarta.
"Karena ada beberapa luas lahan yang belum diverifikasi atau belum dipetakan jauh lebih besar daripada sawah yang mengalami alih fungsi," ucapnya
Namun ada juga beberapa daerah yang justru mengalami penurunan luas lahan baku sawah seperti Kalimantan Selatan, Sumatera Utara, Aceh, Kalimantan Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah, Jambi, Sumatera Barat dan Riau
Sofyan mengatakan penurunan ini terjadi karena banyak pengalihan fungsi mulai dari kawasan industri dan perumahan sehingga mengalami penurunan.
Baca Juga: Ridwan Kamil: Lahan Ibu Kota Baru Terlalu Luas dari Sisi Arsitektur
Baca Juga: Komnas HAM: Ada 196 Kasus Konflik Agraria 2018-2019, Terbanyak Sumut